Pada tanggal 13 Januari 2025, bertempat di SMK BERLIAN NUSANTARA Magetan, telah dilaksanakan sosialisasi anti bullying oleh mahasiswa KKN-T PM Universitas PGRI Madiun Kelompok 33 yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai dampak negatif dari perilaku bullying, baik secara verbal, fisik, maupun sosial. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terbentuk lingkungan sekolah yang lebih aman, inklusif, dan saling menghargai, di mana setiap individu merasa dihargai dan diterima tanpa adanya intimidasi. Selain itu, sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya empati, komunikasi yang baik, serta cara-cara efektif dalam menangani konflik secara positif dan damai, sehingga bullying dapat ditekan dan tercipta suasana yang kondusif bagi perkembangan pribadi dan akademik siswa. Sosialisasi ini diikuti oleh seluruh siswa SMK BERLIAN NUSANTARA dan difasilitasi oleh AIPDA Yuli Hartanto, S.H dan Serda Siswoyo sebagai narasumber utama.
Tujuan utama dari kegiatan sosialisasi anti bullying di SMK Berlian Nusantara adalah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari segala bentuk kekerasan dan intimidasi, dengan meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya saling menghormati dan empati. Melalui sosialisasi ini, diharapkan setiap siswa dapat memahami dampak negatif bullying, baik terhadap korban maupun pelaku, serta memperoleh keterampilan untuk mencegah, mengatasi, dan melaporkan kasus bullying. Dengan demikian, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk budaya sekolah yang positif, aman, dan mendukung perkembangan karakter siswa secara holistik.
Urutan kegiatan sosialisasi anti bullying di SMK Berlian Nusantara dimulai dengan pembukaan acara yang diawali oleh sambutan dari kepala sekolah atau perwakilan pihak sekolah. Dalam sambutannya, disampaikan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying, serta peran setiap individu dalam menciptakan suasana yang lebih peduli dan penuh empati. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber mengenai apa itu bullying, jenis-jenis bullying, serta dampak negatif yang dapat ditimbulkan bagi korban, pelaku, bahkan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Narasumber juga memberikan penjelasan tentang cara-cara mencegah dan mengatasi bullying, serta pentingnya membangun komunikasi yang baik dan saling menghargai di antara sesama siswa.
Hasil dari kegiatan sosialisasi anti bullying di SMK Berlian Nusantara menunjukkan peningkatan kesadaran yang signifikan di kalangan siswa mengenai pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying. Melalui pemaparan materi dan sesi tanya jawab, siswa dapat memahami berbagai bentuk bullying dan dampak negatif yang ditimbulkan, baik terhadap korban maupun pelaku. Selain itu, banyak siswa yang merasa lebih terbuka dan berani untuk berbicara tentang pengalaman atau kekhawatiran mereka terkait bullying, yang menunjukkan adanya perubahan sikap yang lebih peduli terhadap isu ini. Komitmen untuk tidak mendukung bullying pun semakin kuat di antara para siswa.
Kegiatan ini juga berhasil memperkuat rasa tanggung jawab siswa dalam menjaga lingkungan sekolah agar tetap aman dan nyaman bagi semua. Para siswa semakin memahami peran mereka dalam menghentikan bullying dan menjadi agen perubahan dalam menciptakan suasana sekolah yang positif. Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi ini berhasil membangun kesadaran kolektif di SMK Berlian Nusantara untuk bersama-sama menciptakan sekolah yang bebas bullying, serta menumbuhkan budaya saling menghormati dan peduli antar sesama siswa.
Harapan dari adanya kegiatan sosialisasi anti bullying di SMK Berlian Nusantara adalah terciptanya lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan penuh rasa saling menghormati di antara siswa. Diharapkan, melalui peningkatan kesadaran tentang bahaya bullying dan pentingnya empati, para siswa dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam mencegah dan menanggulangi tindakan bullying, baik di dalam maupun di luar sekolah. Dengan komitmen bersama untuk menghindari perilaku kekerasan, diharapkan sekolah ini akan menjadi tempat yang kondusif untuk belajar dan berkembang, di mana setiap siswa merasa dihargai dan diterima tanpa adanya rasa takut atau terintimidasi.
