Mohon tunggu...
Resty Septianie SR
Resty Septianie SR Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Berdisukusi Melalui Catatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lembaga Filantropi Menjual Kisah Sedih Semata? (Jurnal PKL Minggu V)

24 November 2021   14:16 Diperbarui: 24 November 2021   14:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebulan sudah saya melaksanakan PKL di salah satu Laznas di Kota Bandung, hampir setiap hari saya bersinggungan dengan realita dari para mustahik yang begitu berangam. Mereka adalah anak - anak yatim piatu, lansia, dan orang dengan disabilitas yang berjuang untuk hidup.

Ada yang kehilangan ayah karena kecelakaan lalau ibunya pergi meninggalkan mereka hingga mereka harus menjadi buruh pemecah kelapa di usia 9 tahun, harus memecah ratusan kelapa untuk upah 100.000 per bulan. Ada yang berjualan tissue dengan diapit oleh kedua siku karena kedua tangan sudah tidak berfungsi akibat tertimpa kebakaran.

Apa yang kita lakukan bila selintas melihat mereka, masih adakah pemikiran liar yang menilai sebatas melihat saja, seperti "Kemana sih anak nya?" atau "Kemana sih orang tuanya?"
                                                                                                                                                     
Mungkin tanpa pendidikan, pengalaman atau dengan keterbatasan fisik yang mereka derita, membuat mereka bekerja dengan semampu mereka, yang pasti keadaan mereka ialah kondisi yang tidak sama dengan kita hingga nasibnya pun tidak akan sama.

Mengemas bagaimana keseharian mereka untuk di sampaikan kepada khalayak dengan tujuan agara mereka bisa terbantu adalah tugas yang saya kerjakan lembaga amil zakat ini.

Walau demikian masih ada beragam penilaian seperti kok bantuanya hanya bahan makanan pokok, atau hanya nasi kotak, tau ga apa yang keluar dari mulut para mustahik tersebut seperti "syukur Alhamdulillah ada bantuan ini kakek bisa istirahat beberapa hari, tidak perlu memikirkan untuk makanan sebulan" atau "alhamdulillah ada makanan".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun