Akhlak berasal dari bahasa Arab yang berarti tabiat, tingkah laku atau watak.Dalam semua ajaran Islam, akhlak menempati posisi khusus dan sangat penting. Ajaran akhlak dalam Islam sejalan dengan fitrah manusia. Manusia akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, bukan semu jika mengikuti nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Al quran dan sunnah, dua sumber akhlak dalam Islam.
Pada dasarnya, terdapat beberapa akhlak yang dapat diperhatikan dalam pelaksanaan perekonomian Islam. Akhlak dalam kegiatan perekonomian pertama-tama perlu dilandasi dengan niat yang benar dan baik, serta hindari hal-hal yang merupakan larangan dari Allah SWT. Niat yang benar dan baik dalam kegiatan perekonomian ini biasanya dilandasi atas prinsip melakukan kegiatan ekonomi untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain. Selalu terapkan akhlak luhur.
Dalam artian sebisa mungkin lakukankan kegiatan perekonomian yang jujur, amanah, qana'ah, bijak, rendah hati, dan baik. Lakukan kegiatan perekonomian yang halal sesuai tuntutan dalam Islam dan jauhi larangannya. Tetap lakukan dan tunaikan kewajiban yang dimiliki sebagai islam mulai dari zakat, shalat, membaca Al-Qur'an dan masih banyak lagi.
Sebisa mungkin dalam pelaksanaan perekonomian kita harus menjauhi riba dalam berbagai transaksi perekonomian yang digunakan. Jangan pernah kita merugikan dan bahkan mengambil hak maupun harta yang bukan milik kita dalam ekonomi. Untuk mencapai hasil yang baik di akhir, akhlak dalam perekonomian sesuai dengan ajaran islam ini pada dasarnya tidak boleh ditinggalkan maupun dilupakan sampai kapanpun.
Tidak hanya itu, dalam ajaran islam terdapat beberapa nilai utama yang harus diperhatikan berhubungan dengan akhlak dalam perekonomian Islam :
1. Rabbaniyah, yaitu perekonomian yang dilakukan berlandaskan pada tuntutan dari Allah SWT dengan tujuan mencari ridha Allah SWT.
2. Akhlak dalam perekonomian islam harus selalu diutamakan dalam artian bahwa umat islam harus senantiasa menjaga agamanya sesuai tuntutan dan menjauhi larangan, misalnya jangan menghalalkan segala cara untuk mencapai perekonomian maksimal, terutama hal-hal haram.
3. Selalu bekerja keras tanpa lupa prinsip kemanusiaan untuk mendapatkan hasil perekonomian yang optimal.
4. Selalu seimbangkan antara ajaran islam dengan individu maupun masyarakat dalam pelaksanaan perekonomian Islam.
Merujuk dari hal yang disebutkan sebelumnya, pada akhirnya dapat diketahui bahwa akhlak dalam perekonomian islam merupakan pencampuran diantara tindakan perekonomian dengan menggunakan prinsip islam sebagai landasan dalam bertindak.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H