Mohon tunggu...
Resty Agnesia
Resty Agnesia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai saya seorang perempuan bernegara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base Learning)

30 Juni 2024   14:46 Diperbarui: 30 Juni 2024   14:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah metodologi pembelajaran yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang diajarkan. PBL memberikan siswa kesempatan untuk terlibat secara langsung dalam proyek yang mengharuskan mereka menggunakan pengetahuan dan kemampuan mereka. 

 PBL membantu siswa memperoleh keterampilan praktis untuk memecahkan masalah seperti komunikasi, kerja tim, dan manajemen proyek. Dengan PBL, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, akan tetapi mereka juga belajar bagaimana menggunakan ilmu tersebut dalam situasi dunia nyata.

Dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBM), belajar tidak lagi dianggap sebagai proses menerima informasi untuk kemudian diingat, tetapi sebagai proses memecahkan masalah. Dengan cara ini, siswa tidak hanya harus menerima dan memahami ide-ide, tetapi mereka juga harus memiliki kemampuan untuk menggunakan pengetahuan mereka untuk menyelesaikan masalah. 

Model ini lebih tepat digunakan dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional karena para dokter di masa depan akan selalu dihadapkan pada masalah pasien sehingga harus mampu menyelesaikannya, PBM pertama kali digunakan di sekolah kedokteran di Universitas McMaster Kanada pada tahun 60-an.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah pendekatan pendidikan yang inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa dengan menekankan berpikir kritis, kerja sama, dan ikut serta aktif dalam pembelajaran. Tujuan utama PBL adalah untuk membuat siswa menjadi pelajar yang mandiri yang tidak hanya mampu memecahkan masalah saat ini, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan mereka untuk mengatasi masalah di masa depan. 

Dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran tradisional, PBM memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bisa berpikir kritis dan kreatif, meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi. Dengan demikian, PBM membantu siswa menjadi individu yang mandiri dan mampu menghadapi masalah apa pun yang mungkin mereka hadapi di kemudian hari.

Dalam model pembelajaran ini, siswa yang diberikan situasi yang sulit dan diharapkan dapat menyelesaikan masalah dengan berpikir menggunakan ilmu dan keterampilan yang mereka miliki. Dengan demikian, model PBL mengajarkan siswa tidak hanya teori tetapi juga bagaimana menerapkan apa yang mereka pelajari, digunakan di berbagai lembaga pendidikan, termasuk di Indonesia, model PBL telah dikembangkan dan diterapkan. Dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBL), siswa berusaha menemukan pengetahuan yang diperlukan untuk memperbaiki masalah dengan memecahkan masalah yang terkait dengan pengetahuan mereka saat ini.

PBL mengajarkan siswa keterampilan kritis seperti pemikiran kreatif, pemecahan masalah, dan kolaborasi selain mengajarkan fakta dan konsep. Beberapa prinsip dasar PBL termasuk pendekatan berpusat pada siswa, pembelajaran kontekstual, dan penggunaan masalah di dunia nyata untuk memotivasi pembelajaran. Ini membantu mereka memahami tentang pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam beberapa situasi, masalah dapat diambil dari konteks kehidupan sehari-hari, seperti masalah lingkungan, sosial, atau teknologi. Ini memungkinkan siswa untuk mengonsepkan konsep teoritis dengan contoh dari dunia nyata.

Guru memiliki peran sebagai fasilitator dan membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan kerja sama. Menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan materi pelajaran, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa adalah semua tanggung jawab guru. 

Guru juga sangat penting dalam menentukan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam kegiatan belajar. PBL memiliki peran yang sangat penting bagi guru, guru harus mempunyai keterampilan berpikir kritis, kreatif, pekerjaan yang sama, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk membantu siswa mereka belajar berpikir kritis dan kreatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun