Mohon tunggu...
Restuti Lathifah
Restuti Lathifah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sastra Indonesia UNS '11

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tabukah KB untuk Kaum Pria?

31 Desember 2013   20:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:18 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tentu anda tahu perihal KB bukan? Ya, KB atau Keluarga Berencana merupakan salah satu usaha dari pemerintah Indonesia bagi para keluarga (suami – istri) untuk mencapai kesejahteraan dengan memberikan nasehat perkawinan dan penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi. Dengan kata lain KB merupakan usaha pencegahan kehamilan. KB mulai dicanangkan oleh pemerintah saat Soeharto menjabat sebagai presiden.

KB, baik itu menggunakan alat kontrasepsi ataupun dengan meminum pil (obat) pada umumnya selalu dilakukan oleh kaum wanita/ibu rumah tangga. Tak banyak yang mengetahui ternyata ditemukan cara ber-KB untuk kaum pria. Namun, KB untuk kaum pria tersebut masih terdengar tabu dan jarang dilakukan oleh kaum pria itu sendiri. Mengapa demikian?

Menurut Suprihatin, salah satu bidan di daerah Karanganyar mengatakan, “KB untuk kaum pria sendiri masih tergolong tabu untuk dilakukan. Rata-rata kaum pria belum bersedia untuk KB karena dikhawatirkan akan menurunkan ‘kejantanan’ si pria itu sendiri.”

Pada dasarnya KB untuk kaum pria ini melalui proses operasi yang disebut dengan vasektomi atau lebih femiliar dikenal dengan nama MOP (Metode Operasi Pria). Vasektomi merupakan proses pembedahan bersifat sederhana pada alat kelamin pria yang menutup tabung penyalur sperma (vas deferens).

Menurut ibu Suprihatin lagi, kebanyakan kaum pria menghawatirkan cara ber-KB ini karena mereka tidak mengetahui proses operasinya dengan benar. Yang mereka ketahui saluransperma mereka dipotong, sehingga mengakibatkan kejantanannya sudah tidak ada lagi. Jadi, yang diketahui kaum pria jika mereka KB MOP atau vasektomi ini mereka sudah tidak jantan lagi karena saluran sperma mereka diputus. Faktanya, MOP ini memang memutus saluran sperma pada alat kelamin pria. Tapi, sperma pada kaum pria tetap di produksi hanya saja saat ejakulasi sperma tidak disalurkan keluar, melainkan dikembalikan lagi pada tubuh pria tersebut. Jadi, pria tetap dapat melakukan ejakulasi, sehingga tidak mengurangi kenikmatan dalam berhubungan intim. Hanya saja, ejakulasi tersebut tidak mengandung sperma, sehingga membuat wanita tidak dapat hamil.

Bagi anda yang masih merasa bingung apa itu MOP dan bagaimana cara kerja MOP, akan penulis jelaskan kembali dengan cara ilmiah berdasarkan ilmu biologi. Seorang pria memiliki alat kelamin yang disebut penis. Dalam alat kelamin seorang pria terdapat sebuah tempat untuk memproduksi sperma yang disebut testis. Lalu, jika seorang pria mengalami ejakulasi. Maka, sperma akan mengalir melalui 2 saluran yang berbentuk seperti pipa yang disebut sebagai vas deferens dan bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma), kemudian keluar melalui penis. Nah, saluran vas deferens itulah yang akan dipotong saat MOP dilakukan, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan cairan semen. Jadi, pria itu dikatakan steril karena tidak dapat mengeluarkan sperma. Tapi, saat berhubungan intim masih dapat mengeluarkan cairan (cairan semen). Dengan kata lain jika seorang pria melakukan MOP, maka seumur hidupnya ia tidak akan mampu membuat seorang wanita menjadi hamil.

Hal yang perlu diperhatikan oleh anda kaum pria yang ingin ber-KB menggunakan MOP adalah:

1.Karena MOP ini bersifat permanen, jadi pastikan anda melakukan ini dengan sukarela dan sudah cukup untuk memiliki seorang anak lagi.

2.Jangan lakukan KB ini jika anda masih ingin memiliki seorang anak. Jadi, diskusikan terlebih dahulu dengan istri anda.

3.Bagi anda yang ingin melakukan KB MOP ini, anda harus mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh operasi ini baik itu kelibihan atau kekurangannya. Dan sebaiknya anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter keluarga anda.

4.Sebaiknya MOP ini tidak dilakukan oleh pria yang berusia di bawah 30 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun