Mohon tunggu...
resturafifahhulwa
resturafifahhulwa Mohon Tunggu... Freelancer - Guru

I am a cheerful English teacher who love to sing and dance.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Fiksi Anak yang Mencekam dengan Alur Tragis

5 Januari 2025   23:05 Diperbarui: 5 Januari 2025   23:03 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Nightmare Hour karya R.L. Stine (Sumber: Pinterest)

Satra anak dikenal sederhana, bermakna, dan mudah dipahami. Dalam menulis sastra anak, seorang penulis biasanya menggunakan peristiwa nyata yang biasa dialami anak-anak. Namun, ada seorang novelis terkenal yang memilih genre horor dalam sastra anak-anak. Robert Lawrence Stine atau nama pena R.L. Stine adalah seorang novelis yang diakui sebagai penulis fiksi horor. Seri novel yang berjudul Goosebumps terjual ratusan ribu kopi dan mendapati urutan kedua teratas dalam kategori buku terlaris dalam sejarah. Salah satu seri yang berjudul Nightmare Hour telah menjadi favorit banyak orang. Buku ini terdiri dari kumpulan tiga belas cerita horor pendek. Cerita pendek yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah The Dead Body yang ditulis oleh R.L. Stine dan diilustrasikan oleh John Collier.

The Dead Body menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Will yang selalu dirundung oleh temannya di sekolah bernama Travis. Will merasa tidak nyaman dan mulai menyusun rencana untuk menghentikan perbuatan Travis. Suatu hari, saat proyek sekolah untuk mengumpulkan serangga di hutan, Will dan teman sekelasnya termasuk Travis menemuka mayat tergeletak di tengah hutan. Travis dengan gila kemudian menantang Will untuk mendekati dan menyentuh mayat tersebut. Saat Will mendekat, mayat itu kemudian bergerak dan mencekik Will dengan keras. Will dengan berani melawan mayat tersebut dan membuat teman-temannya berlarian ketakutan. Kini saat hanya mereka berdua di tengah hutan, Will membantu mayat tersebut untuk berdiri yang ternyata adalah Paman Jake. Kejadian itu adalah rencana yang telat mereka susun agar Travis berhenti merundung Will. Dengan semangat Will bergegas pulang untuk memberitahu ibunya tentang kejadian tadi namun terhenti saat melihat ibunya menangis dan mendengar bahwa Paman Jake telah tiada sejak kemarin.

Ilustrasi The Deady Body karya John Collier (Sumber: Nightmare Hour)
Ilustrasi The Deady Body karya John Collier (Sumber: Nightmare Hour)

Alur tragis di akhir cerita meninggalkan luka di hati pembaca. Will, karakter yang digambarkan sebagai anak yang lemah, tidak tegas, dan kesepian, hanya memiliki satu orang yang dia sayangi, satu-satunya yang memiliki humor dan kesukaan yang sama. Namun, dia dia harus kehilangan orang itu untuk selamanya. Bagian yang sangat menyayat hati adalah saat mengetahui bahwa yang membantu Will di hutan adalah roh Pamannya, Jake, yang menepati janjinya untuk membantu Will dengan rencananya dan mendukung hingga akhir. Cara Paman Jake meninggalkan hutan setelah rencana balas dendam berhasil digambarkan menghilang diantara pepohonan membuat pembaca merinding. Ini adalah simbol bahwa Paman Jake kini akan pergi meninggalkan Will dengan tenang. Emosi pembaca akan dibuat naik turun tidak beraturan. Pembaca dapat merasa sebal dan kesal saat perundungan, merasa penasaran dan takut dengan kemunculan sosok mayat, senang dan bangga dengan keberhasilan rencana balas dendam, juga sedih dan patah hati saat tau akhir cerita.

Sebagai penutup, jenis fiksi anak seperti The Dead Body ini sangat unik dan kaya. Meskipun tidak ditulis berdasarkan peristiwa nyata, dan bukan juga cerita dengan alur yang ceria, manis, dan sederhana, namun cerita ini dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak-anak. Walau alur dan karakter cerita menakutkan, cerita ini juga memiliki pesan yang dapat kita ambil. Pesan moral yang dapat kita ambil adalah menjadi berani dan membela diri. Berdiri untuk keadilan diri sendiri dan jangan biarkan siapapun merendahkan dirimu. Pada akhirnya, sastra anak akan selalu memiliki pesan moral, namun beberapa diantaranya akan membuatmu ingin tidur dengan lampu menyala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun