Mohon tunggu...
Untari Restu
Untari Restu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Semangat tanda bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru MTsN 4 Bantul Belajar Pengelolaan Kelas IKM bersama Susi Daryanti

27 November 2024   22:04 Diperbarui: 27 November 2024   22:10 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bantul (MTsN 4 Bantul)- MGMP IPA MTs se kabupaten Bantul, memfasilitasi guru-guru IPA dibawah naungan Kementrian Agama Kabupaten Bantul melalui kegiatan Workshop Pengelolaan Kelas berbasis IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka). Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki sistem Pendidikan di Indonesia. Sebagai program yang di laksanakan sejak era sebelum pergantian Presiden 2024, para pendidik wajib mempelajari dan menerapkan di sekolah masing-masing. Meskipun sekitar 2-3 tahun berjalan, masih banyak para pendidik yang belum memahami penerapan Kurikulum Merdeka di kelas.

Workshop ini (20/11/2024) bertempat di MTsN 1 Bantul bekerja sama dengan narasumber dari Dinas Pendidikan, Susi Daryanti. Beliau adalah penulis soal ASPD IPA sekaligus Kepala SMPN 2 Sewon. Pada pembukaan Acara, Kepala MTsN 1 Bantul, Sugiyono berpesan agar peserta semakin semangat mendidik putra-putrinya di madrasah masing-masing setelah kegiatan pelatihan ini. Workshop Pengelolaan Kelas diikuti sebanyak 30 guru IPA, peserta dari berbagai madrasah jenjang tsanawiyah baik negeri maupun swasta. MTsN 4 Bantul mengirimkan 3 guru yang mengikuti kegiatan workshop.

Pengelolaan kelas merupakan faktor utama penentu keberhasilan kegiatan pembelajaran dikelas. Guru harus mampu mengenal karakter peserta didik, membantu kesiapan pembelajaran, menciptakan kenyamanan pembelajaran dan mampu merefleksikan pembelajaran. Selain tugas utama sebagai agen transfer ilmu dan melaksanakan asesmen untuk mengetahui perkembangan peserta didiknya. Melalui kegiatan "Pembelajaran Berdifferensiasi" sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan peserta didik akan mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan perkembangannya. Differensiasi dalam Kurikulum Merdeka selalu dikaitkan dengan gaya belajar siswa, sehingga terjadi misskonsepsi diantara para pendidik dalam menerapkannya. Padahal dibutuhkan pendekatan untuk membuat kategori pada masing-masing differensiasi, tidak terbatas hanya gaya belajar siswa. Differensiasi tersebut meliputi differensiasi konten/materi, differensiasi proses dan differensiasi produk.

Peserta didik perlu dikenali terlebih dahulu karakternya melalui asesmen awal. Sehingga pendidik dapat mengkategorikan peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya. Pengelolaan kelas tidak untuk memberatkan guru pada prakteknya, tetapi membantu guru dalam memudahkan mengelola kelasnya masing-masing. Bukti administratif berupa RPP maupun Modul Ajar boleh hanya 1(satu) untuk kegiatan pembelajaran meskipun dikelas ditemukan differensiasi siswanya. "Cukup diberikan keterangan untuk masing-masing kategori dan kriteria ketercapaiannya untuk membantu memudahkan dalam evaluasi siswa", demikian Susi Daryanti menjelaskan kepada salah satu guru yang bertanya terkait kebingungan dengan model RPP/Modul Ajar yang akan digunakan dikelasnya. Workshop IKM di MGMP IPA sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme Guru dalam pengelolaan kelasnya. Sugeng Muhari selaku Kepala MTsN 4 Bantul berharap agar Guru mampu menerapkan ilmunya dari kegiatan workshop ini di madrasah tercinta. (ETU).

MGMP IPA MTs Kabupaten Bantul/dokpri
MGMP IPA MTs Kabupaten Bantul/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun