Mohon tunggu...
Restu Kandela
Restu Kandela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Restu Kandela

Mahasiswa Sarjana dan Magister (on-going) Akuakultur IPB | SR Asrama PPKU IPB | HMI Komisariat C Cabang Bogor | Yakusa!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia Sama dengan Kera? Intelektualias Manusia, Anugerah Terbesar dan Kutukan (Bisa Jadi) dari Allah SWT

3 Juli 2022   00:29 Diperbarui: 3 Juli 2022   01:34 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia dan kera sama?
Bisa sama dan bisa beda jawabannya, tergantung kemampuan rasio (akal) kita dalam mengobjektifikasi dan membedakan (diferensiasi).
Konklusi dari ceteknya ilmu penulis bahwa manusia dan kera adalah dua objek yang berbeda. Gagasan ini juga penulis dedikasikan untuk membantah secara tegas teori evolusi dari Darwin bahwa manusia berasal dari kera. Kenapa? Jadi begini,

1. Perbedaan tujuan penciptaan
Manusia diciptakan salah tiganya untuk menjadi khalifah, hamba yang beribadah, dan lulus ujian.
> "dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalfah di bumi" (QS.Al-Baqarah:30)
> "dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" (QS.51:56).
> Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji? (QS.Al-Ankabut:3)

sedangkan kera diciptakan untuk 3 tujuan, yaitu ujian kemaslahatan, ujian kemudharatan dan menunjukkan karakter.
- Ujian kemasalahatan : Kera-kera membesarkan anak-anaknya, apakah manusia bisa melalui ujian ini? Ujian berhasil ketika rasio manusia bisa memahami dan mencontoh kemaslahatan ini.
- Ujian kemudharatan : Kera ikhtiar cari makanan saat lapar dengan mencuri di kebun pisang (gak ngomong-ngomong ke petani. Kalaupun ngomong, pas petani lagi gak ada atau bahasanya gabisa dimengerti petani).
apakah manusia bisa melalui ujian ini? Ujian berhasil ketika rasio manusia bisa memahami dan tidak mencontoh kemudharatan ini.
- Menunjukkan karakter : Sifat kera di kebun binatang yang rakus, saling mengusir dan tidak mau berbagi (individualistik). Ust. Adi Hidayat menambahkan bahwa "Ini persis seperti manusia. Saat menyukai sesuatu maka dia akan berusaha mendapatkannya dan orang lain yang mendekati akan diusir". Allah SWT menjadikan kera sebagai objek yang mencerminkan karakter yahudi.
"Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat. Lalu Kami katakan kepada mereka 'Jadilah kamu kera yang hina'." (QS. Al Baqarah (2): 65)

2. Perbedaan jumlah kromosom
Manusia 46, kera 48.
Ada perbedaan lain? Pasti ada, selagi rasional. Mari diskusi

Tulisan ini dibuat berdasarkan pikiran sadar penulis dan mengolah gagasan dari Cak Nur (Nurcholish Madjid) dalam karyanya, dasar-dasar kemanusiaan yang membuat manusia menjadi istimewa dalam Buku Nilai-Nilai Dasar Perjuangan Karya Cak Nur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun