Mohon tunggu...
Restu Jonathan Adidaya
Restu Jonathan Adidaya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Airlangga

hobi main catur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inflasi di Indonesia: Penyebab, Solusi, dan Peran Mahasiswa dalam Menghadapinya

22 Agustus 2024   19:45 Diperbarui: 22 Agustus 2024   19:50 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Latar Belakang

Inflasi merupakan salah satu isu ekonomi yang kian dirasakan di Indonesia. Fenomena ini terjadi ketika harga barang dan jasa naik secara umum dan terus-menerus, yang akhirnya menggerus daya beli masyarakat. Bagi banyak orang, inflasi menjadi sumber keresahan karena dampaknya langsung terasa pada kebutuhan sehari-hari. Kenaikan harga kebutuhan pokok, transportasi, hingga biaya pendidikan menjadi beban tambahan bagi masyarakat yang pendapatannya tidak ikut meningkat seiring dengan kenaikan harga-harga tersebut. Situasi ini menuntut adanya pemahaman mendalam tentang inflasi serta strategi untuk bertahan dan mengatasi dampak yang ditimbulkan. Dalam konteks ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemikir kritis menjadi sangat penting. Mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam meredakan inflasi dan membantu membangun ekonomi yang lebih kuat di Indonesia.

Penyebab Inflasi di Indonesia

Inflasi di Indonesia tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat inflasi di negeri ini. Berdasarkan penelitian oleh Muhammad Syahroni, dkk. (2021) dalam "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia" untuk periode 2010-2020, beberapa penyebab utama inflasi antara lain:

1. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM): BBM adalah komponen penting dalam ekonomi Indonesia. Ketika harga BBM naik, biaya transportasi dan produksi barang pun ikut naik, yang pada akhirnya mendorong kenaikan harga barang dan jasa lainnya. Kebijakan penyesuaian harga BBM oleh pemerintah sering kali menjadi pemicu utama inflasi.

2. Nilai Tukar Rupiah yang Melemah: Ketergantungan Indonesia pada barang-barang impor, terutama bahan baku dan produk teknologi, membuat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing menjadi faktor penting. Ketika nilai tukar rupiah melemah, harga barang-barang impor akan meningkat, yang kemudian memicu inflasi.

3. Permintaan yang Tinggi: Inflasi juga bisa terjadi ketika permintaan barang dan jasa meningkat melebihi kemampuan produksi. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran ini menyebabkan kenaikan harga-harga.

4. Kebijakan Moneter: Kebijakan suku bunga rendah yang bertujuan untuk mendorong konsumsi dan investasi bisa berdampak pada inflasi jika tidak diimbangi dengan peningkatan produksi. Kebijakan ini meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat, yang pada akhirnya bisa memicu kenaikan harga.

Cara Mengatasi dan Bertahan dengan Inflasi

Untuk mengatasi inflasi, dibutuhkan langkah-langkah strategis baik dari sisi pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat umum. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inflasi antara lain:

1. Kebijakan Moneter yang Tepat: Bank Indonesia harus terus memantau dan menyesuaikan suku bunga serta jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas harga. Kebijakan ini harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi agar inflasi tetap terkendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun