Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga penulisan karya ilmiah ini ada dalam lindungannya, tidak terlepas juga harapan untuk selalu dibimbing oleh guru mursyid agar dapat mencapai jalan keridhoan Alloh SWT.
Dalam kesempatan kali ini saya sebagai penulis ingin mengangkat sebuah teori “Penciptaan Manusia Pertama” First Human Creation dimana saya sendiri yang mengistilahkannya. Sumber dari teori ini tidak terlepas dari Al Qur’an Hadist dan juga hukum adat yang berlaku. Sebelumnya saya meminta maaf apabila dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat kekurangan dan juga kesalahan penulisan maupun penyampaian, untuk itu besar harapan agar dibenarkan dan koreksi agar lebih baik lagi.
Teori ini mengangkat kisah dari Nabi Adam As yang sangat diyakini dalam keyakinan seorang muslim sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Alloh SWT. Allah menciptakan Nabi Adam sebagai manusia pertama di dunia. Sebagai umat Islam, memercayai adanya nabi dan rasul-Nya merupakan salah satu rukun iman.
Penciptaan Nabi Adam dituliskan Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah 30-39. Dijelaskan, para malaikat sempat bertanya tujuan penciptaan manusia yang bisa membuat kerusakan di bumi, tetapi Allah menjawab hal itu dengan bijaksana.
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dikutip dari buku 'Kisah Para Nabi' oleh Ibnu Katsir, Nabi Adam diciptakan oleh Allah SWT dari tanah dengan hanya mengucapkan perintah 'Kun Fa Yakun'. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 59.
Artinya: Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.
Dalam hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Nabi Adam memiliki tinggi hingga enam puluh hasta dengan rambut yang lebat. "Sesungguhnya, Allah telah menciptakan Adam dalam bentuk seorang laki-laki yang tubuhnya sangat tinggi dan rambutnya sangat lebat. Tubuhnya seperti buah kurma yang menjulang sangat tinggi."
Kemudian, Allah SWT ajarkan semua hal kepada Nabi Adam agar ia memahaminya. Hal ini dijelaskan dalam Quran surat Al Baqarah ayat 31
Artinya: Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!"
Setelahnya, Allah SWT ciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam sebagai pasangannya. Hal ini tertulis dalam Quran surat An Nisa ayat 1.
Artinya: Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Kemudian, Allah persilakan Nabi Adam dan Siti Hawa untuk tinggal di surga dan menikmati semua nikmat-Nya. Hanya saja, Allah melarang Nabi Adam dan Hawa untuk mendekati salah satu pohon di dalam surga.
Artinya: Dan (Allah berfirman), "Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. (Apabila didekati) kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."
Namun sayang, iblis menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa untuk memakan buah yang dilarang oleh Allah SWT. Iblis mengatakan bahwa buah tersebut dapat mengubah mereka menjadi malaikat dan bisa hidup kekal di surga hal ini tertulis dalam Quran surat Al A'raf ayat 20.
Surat Al A'raf ayat 20
Artinya; Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, "Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)."
Akibatnya, Nabi Adam dan Siti Hawa diusir dari surga. Mereka berdua pun diturunkan ke bumi dan dipisahkan seperti ditulis dalam Quran surat Al Baqarah ayat 36.
Lanjut part 2!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H