Mohon tunggu...
Veronica Rompies
Veronica Rompies Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi ngomong, omongannya ditulis. haha.

Lulus tahun 1998 dari Universitas Darma Persada, Jakarta jurusan Sastra Inggris D3. Memulai bisnis furniture sejak tahun 2000 di Jepara, hingga saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kami Bukan Teroris!

15 Mei 2018   06:30 Diperbarui: 15 Mei 2018   07:14 2457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami hidup dan berada di antara kalian.  Kami bukan teroris.  Seperti bagaimana kalian memiliki keyakinan, kami pun memiliki keyakinan.  Kalian boleh tidak mengakui keislaman kami, namun bagi kami keislaman kami adalah sesungguhnya Islam yang sejati.  Apakah kalian sudah beribadah sebanyak kami beribadah?  Sejauh mana kalian menjalankan keislaman hingga berani mengatakan bahwa kami adalah Islam yang sesat?

Kami Muslim sejati.  Kalian lah umat-umat yang tersesat!  

Kalian berkata Islam agama damai, penuh cinta kasih.  Ya, itu benar adanya.  Namun bagaimana mungkin kita bisa mewujudkan cinta kasih dan kedamaian jika saudara-saudara kita diperangi dan dibunuh besar-besaran oleh kaum kafir?  

Apakah kami harus tetap seperti kalian, yang asik masyuk dalam kenikmatan yang diberikan oleh kaum yang memerangi saudara-saudara kita?  Maaf, dengan keimanan kami, kami menolak itu. Lebih baik kami mati dalam berjuang menegakan agama Allah sebagaimana seharusnya.

Sebagai Muslim, apakah kalian menyangkal bahwa hukum tertinggi adalah hukum Allah?Apakah hukum Allah tidak lagi berlaku saat hidup bernegara?  Apakah dengan kesadaran kalian menomorduakan hukum Allah demi hukum buatan manusia?

Jika kalian muslim, jelas tertulis dalam kitab kita, bahwa kita harus berjihad, bersikap keras melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik.

(At-Tawbah):73 - Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.

Kini kalian berkelit, bahwa ayat tersebut diturunkan dalam keadaan perang.  Lalu apakah kalian hendak mengatakan bahwa Al-Quran hanya berlaku di zaman Nabi kita berperang, dan tidak lagi berlaku saat ini?  Kemudian tanpa malu kalian mengaku sebagai seorang Muslim.

Tidak kah kalian melihat, hari ini, saat ini, peperangan masih terjadi. Kedzoliman kaum kafir dan orang-orang munafik masih terjadi.  Saudara-saudara kita didzolimi, dibunuh.  Lalu kalian memilih tetap menjaga hubungan baik dengan mereka atas nama toleransi beragama?  Pancasila?  Bhineka Tunggal Ika?  Ini perang, Bung!  Kita diwajibkan berjihad!  Api neraka akan menunggu bagi kalian yang tidak mau berjihad di jalan Allah.

(At-Tawbah):81 - Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.

Kalian berkata tentang cinta kasih, tentang kemanusiaan. Kalian menuduh kami melakukan teror, seolah kami sekumpulan iblis tiada bertuhan.  Pada kenyataannya kami adalah Mujahid-mujahid yang menjalankan perintah Allah.  Kami berkorban bukan hanya harta, namun juga hidup kami dan anak-anak kami serahkan demi tegaknya hukum Allah di bumi Nya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun