Memang pada dasarnya, perkembangan dan pertumbuhan tidak dapat dipisahkan dan saling berkesinambungan meski memiliki arti dan maksud berbeda.
Anak Sebagai Suatu Totalitas
Dalam objek psikologi perkambangan, anak dianggap sebagai suatu totalitas. Ada 3 konsep anak sebagai suatu totalitas:
1.      Anak adalah makhluk hidupyang merupakan suatu aspek kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya,
2.      Dalam kehidupan dan perkembangan anak, keseluruhan aspek anak saling terjalin satu sama lain,
3.      Anak berbeda dengan orang dewasa tidak hanya dalam hal fisik, namun secara keseluruhan.
Anak juga dipandang sebagai suatu individu. Istilah individu berasal dari kata undividied yang berarti tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Lebih lanjut bahwa anak sebagai suatu totalitas mengandung arti bahwa terdapat saling keterjalinan atau keterkaitan antara seluruh aspek dalam diri anak.
Reaksi psikis anak selalu disertai dengan reaksi fisiknya, begitu pula sebaliknya. Missal pada saat marah pada temannya, anak akan begitu marah tetapi begitu lupa hal itu, dia akan kembali seperti semula pada temannya dan benar-benar melupakan masalah itu. Hal ini tentu berbeda dengan orang dewasa yang tidak mudah melupakan permasalahannya dengan orang lain dan kembali seperti sedia kala.
Anak bukanlah miniature orang dewasa, tetapi anak adalah anak yang dalam keseluruhan aspek dirinya berbeda dengan orang dewasa. Secara fisik, anak sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, sebaliknya orang dewasa fisiknya sudah relative tidak berkembang lagi. Anak lebih didominasi oleh pola pikir yang egosentrik, sedang orang dewasa sudah lebih mampu berpikir empatik dan social.
Perkembangan sebagai proses holistic-biologis, social, psikologis
Perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh (holistic). Artinya, perkembangan terjadi tidak hanya aspek tertentu, melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin (interwoven) satu sama lain.