Mohon tunggu...
restijuliaamanda2303114023
restijuliaamanda2303114023 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya adalah mahasiswi semester 3 yang mempunyai hobi menulis dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Jika Lahannya Sudah Tenggelam, Siapa yang Harus Disalahkan?"

11 Desember 2024   14:23 Diperbarui: 11 Desember 2024   15:19 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan gambut saat terendam air pasang.

. Proses ini melemahkan kondisi lahan gambut dan mengancam eksistensi pulau-pulau tersebut dalam jangka panjang. 

Abrasi yang terjadi juga  dapat disebabkan oleh ulah manusia bahkan faktor alam

Penyebab Abrasi

Kanalisasi untuk Pertanian Salah satu faktor utama yang memperparah abrasi adalah pembangunan jaringan kanal untuk pertanian. Kanal ini mengeringkan lahan gambut, mengurangi cadangan udara tanah, dan meningkatkan risiko kebakaran saat musim kering

. Praktik ini tidak hanya merusak ekosistem gambut tetapi juga membuat pulau-pulau menjadi lebih rentan terhadap abrasi.

Deforestasi dan Pembukaan Lahan Pembukaan hutan untuk dijadikan lahan pertanian juga berkontribusi terhadap degradasi lahan gambut. Deforestasi mengurangi vegetasi yang seharusnya melindungi tanah dari erosi

. Selain itu, aktivitas ini sering kali diikuti dengan pembukaan kanal yang mempercepat proses pengeringan tanah gambut. 

Namun, warga Simpang Ayam sangat mengharapkan peran dari pemerintah setempat untuk penanggulangan abrasi yang terjadi. Warga desa Simpang Ayam sudah melakukan banyak cara untuk dapat menyelamati pemukiman dan lahan basah mereka agar tidak terkikis oleh abrasi yang terus menerus terjadi. Namun, peran dari pemerintah setempat belum banyak. Banyak mahasiswa yang berdatangan ke desa Simpang Ayam untuk melaksanakan KKN untuk membantu desa menjadi lebih berkembang lagi. 

Untuk saat ini memang peran anak muda sangat dibutuhkan untuk membentuk lingkungan yang tetap hidup, jika bukan dari peran anak muda, siapa lagi yang harus ditunggu untuk turun tangan dalam menciptakan alam yang indah dan tidak semakin rusak olef faktor alam. Dengan ini saya menciptakan suatu kata-kata yaitu

 "Jangan Tunggu Tenggelam Baru Berperan"_resti24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun