Mohon tunggu...
Restiani Alfiyah Azhaar
Restiani Alfiyah Azhaar Mohon Tunggu... Guru - Raaztea

Hobi desain, menulis dan diskusi | Saat ini berstatus sebagai mahasiswi dan sedang mengabdi di salahsatu sekolah dasar | Jejaknya bisa dilacak melalui akun instagram @restialfazhaar_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sisi Lain Seorang Ayah

18 Februari 2020   15:42 Diperbarui: 18 Februari 2020   21:39 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/pascalcampionart/

"Dibalik diamnya ada cinta. Di sela gertakannya ada cinta. Di dalam candanya terselip cinta. Ya, cinta yang menyimpan banyak sekali makna. Dan tugas kita adalah mencari makna-makna itu, agar kita bisa menemukan bahwa di balik sisi lain seorang ayah ada cinta. Cinta yang sebenar-benarnya cinta, cinta yang ikhlas dan tulus. Tanpa pengecualian terhadap seorang anak yang mempunyai ayah yang menyebalkan. Ayah tetaplah ayah."

Ayah, seperti kanvas dengan berbagai tumpahan tinta berwarna.
Tidak semuanya berupa embun yang menjejak di dedaunan, yang menciptakan suatu pesona keindahan.
Tidak semuanya berupa cerita lucu yang membuat kita terpingkal.
Tidak selalu seindah langit malam, yang cahaya rembulannya meneduhkan jiwa.
Tidak seluruhnya tentang kisah dongeng yang membuat kita selalu ingin tertidur di pangkuannya.
Tidak seluruhnya seperti gemericik hujan yang bersenandung mistis, membuat kita ingin mendekap dan memeluknya.
Tidak seromantis senja, yang pesonanya membuai kalbu.
Tidak seluruhnya berupa boneka barbie atau robot yang ia beli ketika menerima honor, lalu membuat senyum kita mengembang.

Terkadang,
Sisi lain dari seorang ayah adalah diamnnya, gertakannya, tatapannya, sepatah dua patah katanya, nasihat panjangnya, candaannya, pandangan sendunya, teriakannya, atau bahkan rangkaian sikapnya yang begitu menyebalkan.
Kita tak sepenuhnya mengerti, bagaimana cara ayah dalam mencintai kita, dalam caranya untuk membahagiakan kita, dalam usahanya membuat senyum mengembang di wajah anaknya, dalam doanya untuk kesuksesan dunia dan akhirat anaknya, dalam hal apapun itu.
Ayah tetaplah ayah.
Yang selalu berusaha memberi dan mendoakan yang terbaik untuk anaknya.

Semoga kita dapat memahami. Meski kadang terlambat. Pasti kita bisa menemukan sisi lain dari ayah kita. Ayah tetaplah ayah.
Cintai ia sepenuh hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun