Mohon tunggu...
Restia
Restia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bahas Politik: Mengenal Apa Itu Politik Dinasti

24 Desember 2023   19:25 Diperbarui: 24 Desember 2023   19:42 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Mnctrijaya.com

Dugaan Politik Dinasti Terhadap Presiden Jokowi Menyita Perhatian Publik. Isu seputar dugaan politik dinasti yang mencuat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat. Berbagai pihak mengungkapkan kekhawatiran terkait penguatan kekuatan politik dalam keluarga presiden dan dampaknya terhadap demokrasi.

Beberapa kritikus menyoroti penunjukkan beberapa anggota keluarga dekat Jokowi ke dalam posisi strategis di pemerintahan, mengakibatkan kekhawatiran akan konsolidasi kekuasaan yang tidak sehat. Meskipun pihak istana menegaskan bahwa penunjukan tersebut berdasarkan kapabilitas dan kompetensi, skeptisisme masih merajalela di antara sebagian besar masyarakat.

Beralih dari isu tersebut, ternyata masih banyak yang belum paham dan belum mengerti makna dan arti dari politik dinasti. Jadi, apa itu POLITIK DINASTI?

Politik dinasti adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik diwariskan secara turun-temurun dalam satu keluarga atau dinasti. Atau, Politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Hal ini melibatkan praktik mewariskan kekuasaan politik dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya, yang dapat berdampak negatif bagi demokrasi.

Menurut Leo Agustino, politik dinasti adalah "kerajaan politik" di mana elit politik menempatkan keluarga, saudara, dan kerabatnya di beberapa posisi penting dalam pemerintahan Praktik ini dapat mempersempit peluang bagi orang-orang potensial non-dinasti untuk menduduki posisi pemerintahan, dan dapat merusak fungsi ideal partai politik. Lalu,  apa dampak buruk adanya politik dinasti?

Politik dinasti tentunya dapat memiliki dampak buruk bagi sistem politik dan masyarakat. Beberapa dampak buruk dari politik dinasti antara lain :

  • Meningkatkan risiko korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan
  • Politik dinasti dapat menciptakan konsentrasi kekuasaan pada keluarga tertentu, yang dapat membahayakan prinsip demokrasi
  • Mempersempit peluang bagi orang-orang potensial non-dinasti untuk menduduki posisi pemerintahan, dan dapat merusak fungsi ideal partai politik.
  • Politik dinasti dapat membuat fungsi kontrol kekuasaan melemah dan tidak berjalan efektif, sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan kekuasaan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme semakin besar

Dengan demikian, akankah isu mengenai adanaya Dinasti Jokowi tersebut benar adanya? Hal ini perlu dipertimbangkan. Para ahli politik menilai bahwa isu politik dinasti dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem politik dan menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan politik.

 Sementara itu, pemerintah berupaya memberikan klarifikasi dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil adalah demi kepentingan nasional.
Masyarakat diharapkan tetap kritis dan memonitor perkembangan isu ini, sambil memberikan ruang bagi pemerintah untuk memberikan penjelasan lebih lanjut guna menjaga stabilitas politik dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun