Minggu. 6 Januari 2012 (19:38 Wib)
Hi Kompasianers, udah lama banget nih saya gak nulis di blog ini, dan gak kerasa sekarang udah tahun 2013 aja, jadi sebelumnya saya mau ngucapin “Selamat Tahun Baru 2013 yaJ, semoga semua cita-cita kita yang belum tercapai di 2012 bisa tercapai ditahun ini ya, dan semoga tahun 2013 ini penuh berkah sehingga semua harapan kita bisa tercapai. Amiin” .
Biasanya awal tahun baru orang-orang selalu punya harapan dan doa untuk menjalani hidup kedepannya, yang biasanya disebut dengan resolusi. Dan tentunya saya juga punya banyak sekali resolusi di tahun 2013 ini, namun nggak mungkin kan saya sebutin satu-satu dan mungkin malu kali ya untuk menyebutkan semuanya. Hehe, kalau masalah resolusi cukup saya dan Tuhan saja lah ya yang mengetahuinya. Hehe
Disini saya mau menceritakan kisah saya selama saya liburan di jogja dan solo, tahukah kalian? Saya memberanikan diri untuk berpetualang ke jogja padahal ketika saya pulang ke Jakarta kembali saya dihadapi Ujian Akhir Sekolah. Tapi, memang semaunya saya lakukan agar saya mendapatkan pengalaman baru dan dapat merefreshkan otak saya dari kepenatan selama di Jakarta. Dan Alhamdulillah semuanya berhasil saya lakukan.
Perjalanan panjang yang saya tempuh di Jakarta-Jogja kurang lebih 18 Jam! Hari itu tepat hari selasa, 25 Desember 2012 saya pergi meninggalkan Jakarta dan bersiap untuk menghadapi perjalanan yang panjang. So bored tentunya, hehe. Kebetulan saya naik travel, dan di travel itu saya sama sekali tidak bisa tidur karena saya berfikir yang tidak-tidak tentang perjalanan saya ini akibat supir travelnya yang sangat ngebut mengendarai mobilnya, saya hanya panik dan hanya bisa berdoa atas keselamatan saya.
Hingga akhirnya saya sampai di jogja pukul 10 pagi di rumah salah seorang teman baik saya yaitu Rona Mentari, dan sesampai di Jogja saya langsung disuruh mandi oleh Rona karena kami akan melakukan pertualangan pertama di Jogja. Dan ternyata ketika saya masuk kerumah Rona, ada 3 orang lelaki yang ternyata itu adalah teman Rona yang ikut menginap di kostan Rona, hingga pada akhirnya kita ber5 memulai pertulangan.
Pertualangan pertama yaitu ke Benteng Vendeburgh *maafkalautulisansalah” disini kita melihat lukisan-lukisan, miniatur-miniatur serta peralatan yang unik yang merupakan peninggalan bangsa Indonesia yang lalu, ya namanya anak muda kita juga mengabadikan diri kita dengan foto bersama. Setelah kunjungan ke benteng tersebut kita pergi ke tempat oleh-oleh Bakpia, karena ke-3 orang teman saya Luthfi, Reza, dan Malik sore ini akan pulang ke Jakarta. Setelah itu kita makan siang dengan Papah Rona di sebuah rumah makan yang menjual segala jenis soto, yaaa bisa dibilang enak lah. Hehe
Nah, ini dia moment terindah di Jogja yang tak dapat dilupakan, saya dan teman-teman saya pergi ke Gunung Merapi. Disini saya bisa teriak dan mengeluarkan rasa penat yang saya rasakan selama di Jakarta, pemandanganya yang sangat indah menghipnotis saya dan membuat saya terkagum-kagum dan berkata sungguh besarnya keAgunganMu yaAllah. Rencananya kita ingin naik ke atas, tetapi karena waktu yang sudah hampir sore dan teman kita akan segera di jemput travel akhirnya kita tidak sampai atas. Tapi walaupun demikian saya sangat bahagia sekali.
Ternyata ke-3 teman Rona ini sangat gila sekali, di mobil mereka pada ngelucu dan saya tak kuasa untuk menahan tawa, tertawa yang sangat lepas dan alhamdulillah bahagia J hingga akhirnya tertawa itu berakhir ketika kita sampai di tempat travel yang mereka naikki. Ya, terimakasih teman...walaupun pertemuan kita sangat singkat tapi sejarah yang kita ukir tidak akan saya lupakan sampai kapan pun, semoga kita bisa bertemu lagi ya, Amiin. Oh iya sekedar informasi, ternyata Reza dan Luhfi ingin melanjutkan s2 di German, dan Reza akan berangkat ke German Januari ini.
Setelah mengantarkan kepulangan mereka akhirnya kita pun pulang dan beristirahat, sampai dirumah saya membuka laptop dan mengerjakan Uas Take Home Metodologi Penelitian, luar biasa kan teman-teman? Hihi. Dan mempersiapkan untuk hari esok, yaitu kunjungan ke sekolah alam.
Sekolah alam ini merupakan sekolah formal seperti sekolah-sekolah biasanya, karena kalau murid yang sekolah disini, mereka tidak perlu lagi bersekolah di sekolah negeri atau swasta, karena status sekolah ini sama seperti sekolah-sekolah yang lain. Metode pembelajaran dari sekolah ini memang menanamkan untuk mencintai alam, dan murid pun di asah untuk menjadi insan yang kreatif dan mandiri. Ruang kelasnya sangat unik sekali karena dinding sekolah mereka berwarna-warni dan semua itu hasil karya murid-muridnya sendiri.
Setelah kunjungan ke sekolah, akhirnya kita makan siang di Bungo Jeumpa. Disini saya dikenalkan lagi oleh ke3 orang temannya Mba Arum (Kakak Rona). Hanya sekedar ngobrol-ngobrol santai dan akhirnya kita pulang kerumah dan beristirahat. Bada maghrib akhirnya saya dan rona pergi kerumah bude nya. Setelah ngobrol-ngobrol dengan bude rona kita pun membeli nasi kucing. Dan ternyata nasi kucing itu memang sangat unik sekali dan rasanya hampir seperti nasi uduk. Ramai sekali pengunjung nasi kucing ini, mulai dari anak muda hingga orang tua. Setelah makan nasi kucing kembali kerumah dan saya melanjutkan mengerjakan UAS take home.
Di hari ketiga di Jogja saya pergi ke kontrakan teman-teman saya yang kuliah di jogja, di jogja ada sahabat saya sejak kita masih kecil hingga sekarang. Sungguh sangat kangen rasanya, kalau mengingat kisah-kisah kami ingin tertawa geli rasanya. Hehe. Tepat pukul 9 pagi saya dijemput teman saya Aghni dan disini dimulailah pertualangan saya bersama teman-teman SMA saya, sungguh sangat menyenangkan bisa bertemu kembali. Terakhir saya bertemu mereka tahun lalu (2011) bulan Juli tepat beberapa hari dari 26 juli setelah saya ultah (karenadiJogjasayatraktirmereka) hehehe. Kita sempat karokean bersama, mengunjungi toko-toko kerudung, bernostalgia bersama ketika kita masih SMA. Aaaak, sungguh sangat rindu sekali dengan kalian guysJ disana juga saya diajarkan tutorial memakai hijab yang baik dan benar, haha :D saya bahagia punya mereka Tuhan! J
Di hari ke4 saya jalan-jalan sangat sebentar dengan Yoanita Anilda, nah dia ini merupakan sahabat saya sejak saya masih culun kalau tidak salah saya sudah mengenal dia sejak usia 6/7 tahun, kita bersahabat hingga sekarang, sudah lama sekali bukan? J tapi tepat jam setengah 1 siang saya di jemput Rona untuk kembali ke rumahnya. Hingga akhirnya saya pun harus berpisah dengan teman-teman SMA saya, sungguh sangat sedih tapi ya mau gimana lagi, kita masih bisa berhubungan lewat bbm, twitter, dan facebook kan. Saya juga yakin suatu saat nanti saya akan bisa bertemu mereka kembali. I love you guys J
Setalah di jemput Rona akhirnya kita pun makan siang di SS, dann ternyata setelah makan siang kita kehujanan, ohMyGod! -_- padahal rencananya saya mau jalan-jalan ke Malioboro untuk membeli oleh-oleh. Tapi cuaca jogja tidak mendukung dan ternyata hujan deras hingga malam. Tapi sore nya kita tetap ke Malioboro sama mba Arum dan temannya Mas ardi, namun saya memanggilnya Mas’e. Hujan dan hujan sungguh sangat tidak pas sekali cuacanya, kami akhirnya hanya sebentar disana dan kembali pulang. Karena hujan-hujan enaknya makan bakso hingga akhirnya kita memutuskan untuk membeli bakso namun bakso nya habis hingga pada akhirnya kita makan mie ayam. Ahhaha, terus kenapa? Disana kita ngobrol-ngobrol bareng dan bercanda bersama-sama. Sungguh sangat bahagia sekali.
Di hari ke 5 di Jogja, saya pergi ke Gor UNY karena Rona akan memberikan dongeng. Ohiya Rona itu Dai teman-teman, dia ikutan Dai Muda Pilihan Antv, saya ini sahabat sekaligus Manager dia. Kalau dia mengisi acara biasanya saya selalu ikut mendampingi dia. Subhanallah sekali kalau mendengarkan dia berdongeng, sangat unik penyampaiannya dan sungguh inspiratif. Sungguh bangga memiliki sahabat seperti dia, dan saya menyayangi dan menganggap dia saudara sendiri, ya terkadang dia juga nyebelin sih. Tapi ya dimaklumkan saja, namanya juga manusia, ga ada yang sempurna. Begitupun saya. Hehehe. Di acara ini juga ada hiburan Nasyid, Subhanallah bagusnya suara-suara mereka. Mengingatkan saya ketika sekolah dulu. Hehe
Pulang dari Gor kembali kerumah Rona, dan ternyata Rona kedatangan tamu dari teman-teman FIM (Forum Indonesia Muda) dan hingga akhirnya Rona pergi makan siang bersama anak-anak FIM. Malam harinya kita pergi ke undangan tetangga rona yang melangsungkan sunatan. Adat jawa nya masih kental disini, masih ada qasidahan juga. Sumpah saya teringat ketika saya masih SD, saya pernah diajarkan main Qasidah oleh guru TPA saya, bersama sahabat saya Yoan yang saya ceritakan di atas. Waktu SD saya kan juga belajar di TPA. Di TPA saya selain di ajarkan mengaji, ilmu-ilmu pengetahuan tentang agama islam, kita pun di ajarkan qasidah, dan tari saman. Dulu saya dengan yoan sering tampil menari saman. Kok malah jadi cerit amasa kecil ya? Hehehe. Pokoknya hajatan di Jogja berbeda deh dengan yang di Jakarta. Setelah pergi ke undangan saya mengerjakan uas paper kembali, haha *sedih*.
Dihari ke 5 saya pergi ke Kids Fun, disini sih mainan nya untuk anak kecil kebanyakan. Tapi alhamdulillahnya ada Gokart sehingga saya bisa menaikkinya. Tapi alhasil kulit saya menjadi gosong L tapi saya senang kok, hehe. Setelah ke kids fun akhirnya kita pergi ke Restoran Goeboek. Disini pemandangannya indah juga karena ada kolam ikan dan saungnya. Ternyata ditempat ini sedang diadakan reunian sehingga pengunjung sangat ramai sekali. Melihat orang-orang yang reunian saya jadi melamun dan memikirkan bagaimana jika reunian nanti ketika saya sudah mempunyai suami dan anak. Pasti lucu sekali, hehe ;) setelah beres makan akhirnya kita pun pulang dan beristirahat mempersiapkan untuk malam harinya. Karena kita akan menonton film Habibie dan Ainun.
Nonton Habibie Ainun sungguh luar biasa! Air mata gak berhenti ngalir dan nyesek rasanya. Gimana gak nyesek ngeliat kisah 2 sejoli yang saling setia, menyayangi, menghormati, saling mendukung, dll akhirnya terpisahkan begitu saja. Dan yang sedihnya juga saya merasa kasihan dengan pak Habibie yang kurang dihargai hasil karya, otak serta kemampuannya oleh Indonesia. Padahal pak Habibie itu mempunyai otak dan Asset yang luar biasa demi kemajuan bangsa ini. Sampai saya berfikir saya ini tidak apa-apanya dengan kemampuan serta kecerdasan yang dimiliki oleh Pak Habibie, saya harus terus belajar dan belajar agar seperti beliau. Dan siapa sih yang nggak mau memiliki suami seperti pak Habibie? Tentu banyak kan, saya hanya bisa berdoa semoga diberikan yang terbaik pendamping hidup yang terbaik oleh Allah. Amiin
Dan tahukah kalian? Pada saat itu adalah malam tahun baru, setelah nonton film Habibie dan Ainun akhirnya kita kembali pulang kerumah. Karena pada capek karena seharian di kids fun semuanya pada tidur, dan saya hanya mengerjakan tugas uas metodologi penelitian, melihat firework dan bbm. Nothings special, tapi tepat di tengah malam tahun baru saya hanya bisa berdoa dan berharap untuk cita-cita di tahun 2013 ini J
Saya sedih dengan umur saya yang semakin bertambah tetapi jatah saya hidup di dunia semakin berkurang. Masih banyak sekali harapan-harapan yang ingin saya raih. Banyak impian saya di tahun 2012 yang belum tercapai, mungkin saya kurang bersukur kepadaNya dan sering lalai. Tapi, saya percaya bahwasannya Dia Maha Mendengar dan Mengambulkan Permohonan UmatNya, pasti ada kejutan indah, spesial dan istimewa yang telah dipersiapkanNya. Saya percaya itu J
Pokoknya untuk teman-teman semua, jangan pernah takut bermimpi. Dan kita harus tetap berjuang dan jangan pernah menyerah, karena benar yang dikatakan oleh Andrea Hirata “Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu” so, tetaplah berjuang, berusaha dan yakin kalau semua yang kita inginkan kalau kita terus berusaha kita akan dapat mencapainya. Good luck ya semuanya, dan Bismillah J
Dan di tanggal 1 Januari saya pergi ke Solo, dan ternyata jarak Jogja-Solo tidak terlalu jauh, sekitar 1,5 jam. Solo sama sih seperti Jogjam sama-sama panas, hehe. Di solo saya bertemu Tia salah satu teman dekat saya di Manajemen. Rencananya kita akan pulang bersama ke Jakarta. Di solo saya jalan-jalan ke keraton solo, lalu pergi ke cafe unik. Kenapa unik? Karena tempat duduk yang kasat mata seperti tempat sampah ternyata itu adalah tempat duduk. Dan ternyata di tempat duduk itu ada tulisan-tulisan yang unik yang menarik perhatian pengunjungnya. Mungkin itulah yang dijadikan daya jual bagi cafe ini.
Setelah itu akhirnya kita pergi ke tempat tongseng terenak di solo, kalau kata Cahyo (pacar Tia) tongseng ini tongsen terenak dan alm. Pak harto langganan makan di tempat tongseng ini. Dan ternyata disini hanya menjual daging kambing saja padahal saya tidak menyukai kambing. Alhdamulillah setelah di bujuk dan merasakan bumbunya, saya pun mau untuk memakannya. Dan ternyata memang rasanya enak, bisa dibilang harga tongseng disini mahal untuk di daerah solo, yaitu 30rb namun cita rasanya yang enak membuat pengunjungnya tidak menyesal untuk memakannya dan datang kesana kembali.
Akhirnya waktu telah menunjukan pukul 3, kami pun harus bersiap-siap untuk kembali ke jakarta. Sedih rasanya harus kembali ke rutinitas biasanya, namun semuanya memang harus terus di jalani dan di syukuri. 1 minggu liburan yang sangat menyenangkan dan luar biasa. Terima ya Allah atas segala Rizki serta karuniaMu kepada Hamba sehingga Hamba bisa merasakan liburan yang luar biasa ini. Alhamdulillah J
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H