Mohon tunggu...
ressikartikadewi
ressikartikadewi Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah, Penulis, Guru Penggerak, Pengajar Praktik, Guru Pamong, Pemerhati Pendidikan

Belajar sepanjang hayat untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Lesson Study Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar Jepang

3 Desember 2024   22:30 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:36 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Generated image of a lesson study process in Japan. DALL·E. (2024)

Lesson Study adalah suatu pendekatan kolaboratif untuk pengembangan profesional. Pendekatan ini melibatkan sekelompok guru yang bekerja sama untuk membuat, menerapkan, dan merefleksikan suatu pelajaran dalam bentuk "lesson" atau pelajaran. Lesson Study bertujuan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran di kelas. Ini tidak hanya berfokus pada apa yang belajar siswa, tetapi juga pada proses pembelajaran itu sendiri, di mana guru belajar satu sama lain melalui pengamatan dan diskusi. Oleh karena itu, Lesson Study adalah alat yang berguna untuk meningkatkan kemampuan guru dan hasil belajar siswa secara bersamaan.


Sejarah Lesson Study di Jepang dan Perkembangannya
Teori Lesson Study telah ada di Jepang sejak awal abad ke-20, tetapi baru menjadi populer setelah Perang Dunia Kedua. Pada tahun 60-an, Lesson Study mulai digunakan secara sistematis di sekolah-sekolah di Jepang, terutama di tingkat pendidikan dasar. Yoshida (2011) mengatakan bahwa konsep ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara yang saat itu menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan sosial.
Menurut laporan OECD (2019), kualitas pendidikan di sekolah dasar berpengaruh langsung terhadap kemampuan siswa untuk mengikuti pendidikan lanjutan dan sukses di masa depan. Di Jepang, pendidikan sangat dihargai. Karena itu, meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar adalah hal yang paling penting. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah Jepang untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa, yang penting untuk bersaing di tingkat global. Dengan melakukan lesson study, diharapkan proses pembelajaran dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga kualitas pendidikan secara keseluruhan dapat ditingkatkan.


Prinsip-Prinsip Dasar Lesson Study
Prinsip dasar lesson study adalah bekerja sama, merenungkan, dan berkembang sebagai profesional. Pembelajaran harus berpusat pada siswa adalah prinsip utama. Guru harus mempertimbangkan bagaimana siswa belajar dan apa yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam lesson study. Metode ini memberi pendidik pemahaman yang lebih baik tentang dinamika kelas dan meningkatkan efektivitas pengajaran mereka. Pentingnya kerja sama guru adalah merupakan prinsip lainnya. Dalam lesson study, guru bekerja sama untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Dalam kerja sama ini, guru dapat saling bertukar ide, strategi, dan umpan balik.
Dalam lesson study, refleksi juga sangat penting. Proses refleksi bersama sangat penting untuk pengembangan profesional berkelanjutan. Ini dilakukan setelah pembelajaran selesai untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Refleksi yang dilakukan selama lesson study dapat membantu pendidik menemukan kecenderungan dalam pengajaran mereka dan memutuskan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


Penerapan Lesson Study di Sekolah Dasar Jepang
Di Jepang, penerapan lesson study telah menjadi bagian penting dari budaya pendidikan. Data dari Kementerian Pendidikan Jepang menunjukkan bahwa lebih dari 80% sekolah dasar telah menerapkan model ini dalam berbagai bentuk, mulai dari yang sederhana hingga yang rumit (Kementerian Pendidikan Jepang, 2020). Dengan lesson study, guru dapat belajar dari pengalaman orang lain juga. Ini menciptakan lingkungan belajar yang berkolaborasi dan berkelanjutan.
Lesson study dapat membantu meningkatkan kualitas pengajaran dengan berbagai cara. Pertama dan terpenting, model ini mendorong guru untuk bekerja sama dan berbagi praktik terbaik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yoshida (2011) menemukan bahwa guru yang mengambil bagian dalam lesson study lebih cenderung menggunakan metode pengajaran yang kreatif dan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Bekerja sama dengan guru dapat menghasilkan strategi pengajaran yang lebih efisien dan responsif.
Lesson Study memungkinkan guru untuk mendapatkan umpan balik yang bermanfaat dari rekan-rekan mereka. Umpan balik ini tidak hanya berfokus pada metode pengajaran, tetapi juga pada bagaimana siswa berinteraksi dan terlibat dalam pembelajaran. Misalnya, dalam sebuah studi kasus di Tokyo, guru yang menggunakan Lesson study mengatakan bahwa umpan balik dari rekan-rekan meningkatkan keterlibatan dan pemahaman konseptual siswa mereka (Miyakawa, 2019). Ini menunjukkan bahwa pengamatan dan diskusi yang terorganisir dapat membantu guru memahami dinamika kelas dan kebutuhan siswa lebih dalam.
Lesson study mampu meningkatkan keterampilan sosial dan emosional siswa. Dalam penelitian di Osaka, siswa yang terlibat dalam kelas yang diajarkan oleh guru yang menerapkan lesson study menunjukkan peningkatan dalam kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan teman sebaya mereka (Hirsch, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa lesson study berdampak pada pengembangan karakter siswa selain pendidikan mereka.
Peran lesson study dalam pendidikan, terutama di sekolah dasar Jepang,  kita dapat melihat bagaimana lesson study berfungsi dan bagaimana model ini membantu mengembangkan karir guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Lesson study dapat berfungsi sebagai penghubung antara teori dan kenyataan. Ini membantu guru menerapkan strategi pengajaran yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Lesson study menawarkan model untuk pendidikan global yang dapat digunakan oleh sistem pendidikan lainnya. Misalnya, dalam upaya mereka untuk meningkatkan kualitas pengajaran, beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat mulai mengadopsi metodologi Lesson Study. Bagaimana dengan Indonesia?

 Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model ini di luar Jepang juga menghasilkan hasil yang baik, seperti kolaborasi guru yang lebih baik dan hasil belajar yang lebih baik bagi siswa. Salah satu elemen penting dari lesson study adalah keterlibatan siswa dalam proses belajar. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada metode pengajaran guru tetapi juga pada bagaimana siswa berinteraksi dengan materi pelajaran. Dalam sekolah dasar Jepang, lesson study mendorong keterlibatan aktif siswa, yang pada gilirannya meningkatkan pemahaman dan retensi siswa. Merancang kegiatan yang relevan dan menarik adalah salah satu cara untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Guru dapat melakukan eksperimen nyata dengan siswa secara langsung dalam kelas sains, yaitu dengan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran aktif memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk memahami dan mengingat apa yang diajarkan.
Lesson study juga memungkinkan siswa bekerja sama. Siswa biasanya bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan proyek atau tugas. Ini membantu mereka meningkatkan keterampilan sosial mereka dan membantu mereka belajar dari teman sebaya. Pembelajaran kolaboratif memiliki potensi untuk meningkatkan prestasi akademik siswa serta menanamkan keterampilan interpersonal yang penting. Umpan balik yang konstruktif juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Guru sering melihat bagaimana siswa merespons pelajaran dalam studi pelajaran. Mereka juga dapat memberikan umpan balik yang bermanfaat. Umpan balik ini membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka dan memberi mereka langkah-langkah untuk perbaikan.
Oleh karena itu, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat penting dalam studi pelajaran. Dengan metode ini, siswa tidak hanya menerima informasi tetapi juga berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya, ini akan menghasilkan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dasar Jepang.

Referensi :
Yoshida, M. (2011). Lesson Study: A Japanese Approach to Improving Teaching and Learning. Journal of Education and Learning, 5(2), 12-20.

OECD. (2019). PISA 2018 Results: What Students Know and Can Do. OECD Publishing.

Kementerian Pendidikan Jepang. (2020). Report on the Implementation of Lesson Study in Japanese Elementary Schools.

Miyakawa, T. (2019). Observing and Analyzing Classroom Interactions: TheRole of Lesson Study in Teacher Development. International Journal of Educational Research, 95, 45-58.

Hirsch, E. (2020). The Impact of Lesson Study on Student Engagement and Learning Outcomes. Journal of Educational Research, 113(4), 456-470.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun