Mohon tunggu...
Resqi Loveressa
Resqi Loveressa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Nasional

Aktif, baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengadaan Pesawat Tempur KF-21 Indonesia-Korea Selatan

5 Februari 2024   23:03 Diperbarui: 5 Februari 2024   23:35 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada era globalisasi yang semakin maju ini, negara-negara di seluruh dunia terus berlomba-lomba untuk mengembangkan kekuatan pertahanan mereka. Salah satu aspek penting dalam membangun kekuatan pertahanan adalah memiliki pesawat tempur yang handal dan canggih. Baru-baru ini, Korea Selatan dan Indonesia telah melakukan kerja sama dalam pengadaan pesawat tempur KF-21 yang sangat menarik perhatian banyak pihak.

KF-21 Boramae (sebelumnya dikenal sebagai KF-X) merupakan program pengembangan pesawat tempur yang dipimpin oleh Korea Selatan dengan tujuan untuk memproduksi pesawat tempur multi-peran canggih untuk Angkatan Udara Korea Selatan dan Indonesia. Prototipe KF-21 pertama kali diungkapkan pada tahun 2021, dan dirancang untuk berfungsi sebagai pesawat tempur superioritas udara serta pesawat tempur multi-peran. Penerbangan perdana KF-21 dilakukan pada 19 Juli 2022, dan diperkirakan akan diperkenalkan pada tahun 2026. KF-21 sedang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI) bekerja sama dengan Indonesian Aerospace, dan diklaim memiliki kemampuan stealth, sehingga lebih bersifat stealthy dibandingkan pesawat tempur generasi keempat. Namun, KF-21 tidak membawa senjata di dalam bays internal seperti pesawat tempur generasi kelima, meskipun bays internal mungkin akan diperkenalkan lebih lanjut dalam pengembangan.

Proyek pengembangan dan produksi KF-21 melibatkan investasi finansial yang signifikan. Korea Selatan mengalokasikan 238,7 miliar won (sekitar $178,6 juta) untuk produksi 40 pesawat tempur KF-21 Boramae pada tahun 2022. Korea Aerospace Industries (KAI) berharap KF-21 akan menjadi keberhasilan ekspor berikutnya, sebagaimana ditunjukkan oleh upayanya untuk memasarkan pesawat ini ke berbagai negara yang mencari pesawat tempur multi-peran.

Pada tahun 2026 Indonesia dijadwalkan menerima satu dari enam prototipe pesawat jet tempur KF-21 Boramae. Ini menunjukkan bahwa proyek pengembangan pesawat tempur KF-21 telah mencapai tahap uji terbang awal. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia belum melunasi kewajiban pembayaran sekitar Rp3 triliun dalam proyek pengembangan prototipe pesawat tempur dengan Korea Selatan. Tunggakan ini disebabkan oleh perekonomian nasional yang tak stabil. Akibatnya, target pengembangan kekuatan tempur TNI Angkatan Udara diperkirakan akan meleset.

Pesawat tempur KF-21 memiliki berbagai fitur dan kemampuan yang membuatnya menjadi pesawat tempur yang sangat diinginkan. Dengan teknologi canggih seperti stealth dan radar aktif, pesawat ini mampu menghindari deteksi musuh dan melaksanakan misi dengan efisiensi tinggi. Selain itu, KF-21 juga dilengkapi dengan senjata-senjata terbaru, seperti rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat yang dapat meningkatkan kemampuan tempur pesawat ini.

Dalam konteks perjanjian pengadaan ini, Indonesia akan berpartisipasi dalam pengembangan dan produksi pesawat KF-21. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri pertahanan Indonesia, dengan meningkatkan kapasitas teknologi mereka. Selain itu, pengadaan pesawat tempur KF-21 juga akan memperkuat pertahanan nasional Indonesia dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap ancaman dari udara.

Analisis mengenai pengadaan pesawat tempur KF-21 ini dapat dilakukan dari berbagai perspektif. Pertama, dari segi keamanan nasional Indonesia, pengadaan pesawat tempur canggih seperti KF-21 dapat meningkatkan kemampuan pertahanan udara Indonesia. Dalam era globalisasi yang semakin kompleks ini, ancaman terhadap keamanan negara dapat datang dari berbagai arah, termasuk melalui serangan udara. Dengan memiliki pesawat tempur yang canggih dan handal, Indonesia dapat menjaga kedaulatan wilayah udaranya dengan lebih baik.

Selain itu, pengadaan pesawat tempur KF-21 juga dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi kedua negara. Dalam kerja sama ini, Indonesia akan berpartisipasi dalam pengembangan dan produksi pesawat KF-21. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan industri pertahanan nasional Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, Indonesia juga dapat memanfaatkan teknologi yang diperoleh dari kerja sama ini untuk pengembangan industri pertahanan lainnya.

Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengadaan pesawat tempur KF-21 ini. Pertama, biaya pengadaan dan pengembangan pesawat ini dapat menjadi tantangan bagi kedua negara. Pengembangan pesawat tempur generasi kelima seperti KF-21 membutuhkan investasi yang besar dan waktu yang lama. Oleh karena itu, penting bagi kedua negara untuk memastikan efektivitas penggunaan anggaran pertahanan mereka dalam pengadaan pesawat ini.

Selain itu, pengadaan pesawat tempur KF-21 juga harus memperhatikan aspek transfer teknologi. Dalam kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan teknologi dari Korea Selatan. Namun, penting bagi Indonesia untuk dapat memanfaatkan pengetahuan dan teknologi ini secara optimal dalam pengembangan industri pertahanan nasional mereka.

Secara keseluruhan, pengadaan pesawat tempur KF-21 Korea Selatan-Indonesia merupakan langkah yang penting dalam membangun kekuatan pertahanan kedua negara. Dalam era globalisasi yang semakin kompleks ini, memiliki pesawat tempur yang canggih dan handal menjadi kunci dalam menjaga keamanan nasional. Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat memperkuat kapasitas pertahanan udaranya, serta memperoleh pengetahuan dan teknologi yang dapat mendorong pertumbuhan industri pertahanan nasional mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun