Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat katanya dulu ada yang jumeneng (menetap) di pohon jenis Kepuh ini.
 Berada di ujung kota Pekalongan, tepatnya di kelurahan Soko, pohon dengan nama latin Sterculia Foetida ini secara kasat mata menampakkan panjang usia dan kegagahannya.
 Nggak tahu kenapa aku suka banget dengan pohon-pohon besar dan tua seperti ini, apalagi ditambah dengan cerita-cerita menarik yang meliputinya. salah satunya ya pohon Kepuh di kelurahan Soko ini, dipercaya sebagai tempat jumeneng dari sosok bernama Mbah Janoko.
 Saya kira malah nama Soko diambil dari nama pohon Soko, seperti penamaan desa Sokoyoso di Kajen dan Sokorejo di Kesesi. balik kisah ke Mbah Janoko, rasanya koq pernah dengar ada padusunan Soko di pewayangan lakon Pandawa Swarga, kala itu Kresna dan Werkudara mengunjungi padusunan bernama Soko, apakah ada sangkut-pautnya ?
 Sosok Mbah Janoko ini nampaknya begitu dihormati bagi masyarakat Soko, sampai-sampai nama komunitas pemuda mereka dinamai Putra Janoko. karena keterbatasan waktu, nggak bisa mengulik lebih dalam tentang cerita ini.
 Secara tradisional posisi pohon bagi masyarakat Jawa memiliki peranan yang begitu penting, sampai ada istilah Suta Naya Dadhap Waru. lihatlah begitu banyak desa, kota bahkan kerajaan di Jawa yang dinamai dengan nama tumbuhan. seringkali dalam prasasti masa Jawa kuno juga menyebutkan tentang pohon, seperti Prasasti Lucem & Prasasti Nanti.
 Fungsi alamiahnya tentu saja pohon-pohon besar ini memiliki andil yang sangat besar, jadi mikir sejenak "koq sepertinya masyarakat Jawa di zaman dahulu memiliki cara berpikir yang lebih baik soal lingkungan hidupnya ya"....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H