Mohon tunggu...
Resnu Bachar
Resnu Bachar Mohon Tunggu... Operator - Pegiat KOBUIRA

Hobi Blusukan & Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prasasti Indrakila dari Kabupaten Batang, Misteri Apakah yang Tersimpan?

3 Desember 2022   19:22 Diperbarui: 3 Desember 2022   19:54 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti Indrakila. Dokpri

 

Sejak dilakukannya penelitian dan survei arkeologi dari zaman Hindia-Belanda sampai hari ini, telah ditemukan 7 buah prasasti di wilayah kabupaten Batang. Dari ke tujuh Prasasti tersebut, salah satunya berada di desa Gemuh yang saat ini masuk wilayah kecamatan Pecalungan.

Prasasti Indrakila Saat Pertama Ditemukan. Dokpri
Prasasti Indrakila Saat Pertama Ditemukan. Dokpri

 Prasasti Indrakila dinamakan berdasarkan lokasi penemuan yang berada di pedukuhan Indrakila desa Gemuh, selain itu nama lain prasasti ini adalah Prasasti Salingsingan II karena isi dari prasasti tersebut. 

 Dijumpai para peneliti pada medio tahun 1970an, Prasasti ini ditemukan di salah satu punden yang oleh warga diberi nama "punden Watu Rumpuk". Tak berselang lama setelah prasasti ini didata, prasasti ini pun dibawa dari tempat ditemukannya. Kabarnya benda tersebut dibawa ke kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala atau yang sekarang telah berganti nama menjadi Balai Pelestarian Cagar Budaya wilayah Jawa Tengah.

Punden Watu Rumpuk sebagai lokasi awal penemuan Prasasti Indrakila. Dokpri
Punden Watu Rumpuk sebagai lokasi awal penemuan Prasasti Indrakila. Dokpri

Tak seperti prasasti lain di kabupaten Batang yang telah terbit hasil kajiannya seperti Prasasti Sojomerto (Boechari : 1966), Prasasti Kepokoh (Suhadi-Soekarto, 1986 : 3-7) , Prasasti Bendosari (Satari 1977 : 8-10 & Arlo Griffiths 2012 : 474-477), dan Prasasti Wutit (Soekarto K. Atmodjo 1994 : 4-5) , lain halnya dengan Prasasti Indrakila ini yang sampai saat ini belum pernah kajiannya diterbitkan ke khalayak umum. 

 Secara parsial, penulis telah menemukan sebuah tulisan dari skripsi seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang sekilas mengulas tentang Prasasti Indrakila ini. Prasasti Indrakila atau Salingsingan II memiliki angka tahun 804 saka dan berisi tentang sima, yaitu peresmian sawah untuk bhatara di Dihyang (Fifia Wardhani : 2003).

 Ada beberapa tokoh yang disebut dalam Prasasti Indrakila ini, seperti Pu Padmanabhi sebagai "winihaji" yang diartikan istri selir raja saat itu yaitu Sri Maharaja Rakai Kayuwangi, Pu Padmanabhi juga merupakan anak dari seorang pejabat keagamaan atau penguasa daerah Tgang Rat yang bernama dang acaryya Widyasiwa.

Prasasti Indrakila. Dokpri
Prasasti Indrakila. Dokpri

 Sedangkan nama Salingsingan II sebagai nama lain dari Prasasti Indrakila didapatkan dari kata "... i rāmanta i saliŋsiήan... " yang tertulis pada bidang depan prasasti tersebut. Dan dianggap sebagai prasasti Salingsingan yang kedua karena sebelumnya telah ada prasasti yang juga diberi nama Salingsingan pertama yang ditemukan di dekat candi Asu di kabupaten Magelang. 

 Uniknya wilayah Salingsingan yang tertera pada prasasti Indrakila tersebut masih cukup familiar bagi warga Gemuh yang menurut mereka ada kemiripan dengan Selingsing nama sebuah tempat (pedukuhan?) di barat desa mereka.

  Akan tetapi banyak aspek yang belum di diteliti secara maksimal dari prasasti Indrakila tersebut, semoga kedepannya ada penelitian, analisa dan pembacaan lebih lanjut dari prasasti yang ditemukan di timur sungai Tinap ini.

Ketiadaan laporan kondisi terkini dan minimnya hasil penelitian yang dapat diakses masyarakat tentang Prasasti Indrakila ini justru membuatnya menjadi begitu menarik untuk dipelajari dan digunakan sebagai salah satu bukti primer dalam menjawab teka teki kesejarahan di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun