Mohon tunggu...
Reski Suci Utami
Reski Suci Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister

Hobi: Menyanyi, Masak, Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengangguran di Kalangan Pemuda, Apa Yang Salah dan Bagaimana Solusinya?

16 November 2024   19:39 Diperbarui: 16 November 2024   19:57 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/ckxoaVsy4A9kGknq9Input sumber gambar

Pengangguran yang terjadi pada kalangan pemuda adalah salah satu masalah sosial yang paling mendesak di banyak negara, termasuk Indonesia. Meskipun pemuda sering dianggap sebagai agen perubahan dan motor penggerak pembangunan, angka pengangguran di kalangan mereka tetap tinggi. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada kestabilan sosial dan kesejahteraan psikologis para pemuda itu sendiri. Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan pengangguran di kalangan pemuda, dan bagaimana solusi yang bisa diambil?

Faktor Penyebab Pengangguran Pemuda

  • Kesenjangan Keterampilan dan Permintaan Pasar KerjaSalah satu penyebab utama pengangguran di kalangan pemuda adalah ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh para lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Banyak pemuda yang memiliki ijazah tinggi, namun tidak memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pendidikan formal seringkali tidak mengajarkan keterampilan teknis atau soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.

  • Kurangnya Pengalaman KerjaBanyak perusahaan, baik di sektor swasta maupun publik, lebih memilih kandidat dengan pengalaman kerja. Namun, tanpa kesempatan kerja pertama, pemuda kesulitan untuk mendapatkan pengalaman tersebut. Ini menciptakan lingkaran setan di mana mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena tidak memiliki pengalaman, sementara mereka tidak bisa memperoleh pengalaman tanpa pekerjaan.

  • Peluang Kerja yang TerbatasDi beberapa daerah, terutama di daerah rural atau kurang berkembang, peluang kerja bagi pemuda sangat terbatas. Banyaknya pemuda yang berkompetisi untuk pekerjaan yang sama membuat persaingan semakin ketat. Di sisi lain, perkembangan sektor industri atau sektor formal yang tidak merata sering kali menyebabkan ketimpangan kesempatan kerja antara daerah perkotaan dan pedesaan.

  • Faktor Ekonomi dan MakroekonomiKondisi perekonomian yang tidak stabil juga berkontribusi besar terhadap tingkat pengangguran pemuda. Krisis ekonomi, resesi, atau bahkan dampak pandemi dapat mengurangi jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Selain itu, beberapa sektor pekerjaan yang sebelumnya dominan, seperti manufaktur, mengalami penurunan, sementara sektor baru seperti teknologi memerlukan keterampilan yang tidak dimiliki oleh banyak pemuda.

  • Tantangan Sosial dan PsikologisBeberapa pemuda juga menghadapi hambatan sosial dan psikologis, seperti masalah keluarga, stigma sosial, atau kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Tekanan sosial untuk segera bekerja atau kesulitan dalam menghadapi masalah pribadi dapat menyebabkan kecemasan, yang pada gilirannya menghambat pencarian pekerjaan mereka.

Dampak Pengangguran Pemuda

  • Krisis Ekonomi dan SosialPengangguran di kalangan pemuda tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga merugikan perekonomian secara keseluruhan. Pemuda yang menganggur cenderung tidak memiliki daya beli yang cukup, yang berdampak pada konsumsi dan permintaan pasar. Selain itu, pengangguran jangka panjang dapat menyebabkan kecemasan sosial, meningkatnya ketidakpuasan, bahkan potensi radikalisasi, terutama ketika banyak pemuda merasa tidak punya masa depan.

  • Kehilangan Potensi Sumber Daya ManusiaPemuda adalah aset penting dalam pembangunan suatu negara. Ketika mereka menganggur, potensi besar yang mereka miliki tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya inovasi, penurunan produktivitas, dan berkurangnya daya saing suatu negara di tingkat global.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun