Mohon tunggu...
Reski Amelia
Reski Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Agama Islam Negeri Bone

Suka Travelling untuk Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan: Integritas Nilai-Nilai Islam dalam Model Ekonomi Global

23 Januari 2024   18:20 Diperbarui: 28 Januari 2024   11:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendekatan Islam terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan membawa dimensi etika dan moral ke dalam perdebatan pembangunan berkelanjutan global. Menghadapi tantangan yang kompleks seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan pengelolaan sumber daya alam, integrasi nilai-nilai Islam dapat memberikan visi yang lebih holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa aspek yang mencerminkan pendekatan yang lebih maju dalam menggabungkan Islam dan pembangunan ekonomi berkelanjutan:

1. Ekonomi berdasarkan keadilan sosial: Islam memajukan perekonomian berdasarkan keadilan sosial, di mana pembagian kekayaan dan peluang menciptakan keseimbangan yang lebih baik. di kalangan masyarakat. Dengan mekanisme terperinci seperti zakat, infaq, dan usaha patungan (musyarakah), model ini mengatasi kesenjangan ekonomi dan mendorong inklusi.

2. Pemikiran ekologi Islam: Pendekatan Islam terhadap pembangunan berkelanjutan menekankan tanggung jawab manusia sebagai khalifah (pemimpin) terhadap bumi. Hal ini mencakup konservasi alam, pengelolaan sumber daya alam secara wajar, dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Konsep keberlanjutan dalam Islam mencakup dimensi ekologis yang menjamin warisan bagi generasi mendatang.

3. Keuangan Islam dan Investasi Berkelanjutan: Sistem keuangan Islam yang prinsip-prinsipnya, seperti larangan riba dan transparansi keuangan, dapat mendukung investasi berkelanjutan. Instrumen keuangan syariah seperti sukuk hijau dan investasi beretika memberikan solusi untuk pembiayaan proyek yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

4. Inovasi teknologi dan pendidikan: Islam mendorong inovasi dan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari amanah manusia. Dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan, pendekatan Islam mendorong investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan serta peningkatan kualitas pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang kompeten dan kompetitif.

5. Model kemitraan dan pengentasan kemiskinan: Prinsip musyarakah dan kemitraan dapat menjadi kunci dalam mengatasi kemiskinan dan menciptakan peluang ekonomi. Pendekatan Islam mengajarkan tanggung jawab sosial perusahaan dan pengentasan kemiskinan melalui zakat dan program sosial lainnya.

 6. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR): Etika bisnis dalam Islam menekankan pada kejujuran, integritas dan transparansi. Model bisnis yang berorientasi pada nilai-nilai tersebut dapat membentuk praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tidak hanya merupakan tanggung jawab hukum tetapi juga tanggung jawab moral dalam konteks Islam.

7. Manajemen Risiko dan Ketahanan: Pendekatan Islam terhadap manajemen risiko dapat membangun ketahanan finansial terhadap krisis. Prinsip asuransi syariah dan mekanisme manajemen risiko yang sesuai syariah dapat meminimalkan dampak buruk dan menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan.

Mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam model ekonomi global yang berkelanjutan mengandung makna pendekatan holistik yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip tersebut, masyarakat dapat bergerak menuju pembangunan ekonomi yang tidak hanya tumbuh, namun juga inklusif, berkelanjutan dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun