Mohon tunggu...
Resty Maharani
Resty Maharani Mohon Tunggu... -

belajar menulis untuk mengabadikan setiap jejak fase hidup. pecinta krisan, penikmat hujan, dan pecandu prosa\r\n kunjungi blog saya :krissanz.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pesan Untuk Pemilik Kewenangan

29 April 2012   07:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maut, rezeki, dan jodoh memang sudah ditakdirkan oleh Sang Maha Kuasa. Lantas bukan berarti diam dan menunggu saja. Harus ada ikhtiar maksimal yang diupayakan.

Lalu apa hubungannya dengan jalan. Jalan adalah fasilitas umum yang dipergunakan sebgaia saran perhubungan antar wilayah sehingga akses komunikasi, ekonomi, dan transaksi berjalan dengan baik. Jalan yang rekonstruksinya bagus, akan semakin mempercepat pembangunan dimana mana. Semua orang mengakses jalan untuk banyak kepentingan misalnya pendidikan, bisnis, perjalanan liburan dengan keluarga, kesehatan, dll. Jalan itu memiliki fungsi krusial.

Lalu apa yang terjadi jika jalan yang anda tempuh rusak dan memilik lubang dimana mana, bukan hanya waktu yang tidak efiisen, melainkan kecelakaan dimana mana yang akan terjadi. Jalan yang rusak bahkan mampu menjadi perantara pemisah raga dengan ruhnya. Jalan yang berlubang bahkan bisa menjadi perantara seorang ibu yang harus berpisah dengan anaknya selama lamanya, perantara perpisahan kakak dengan adiknya.

Jalan yang menghubungkan antara Kota Bangkalan dan Kota Sampang misalnya, memilik banyak sekali jalan berlubang, seperti di Desa Tanah Merah hingga Galis. Kondisi Jalan yang menikiung dan bergelombang sangat mengancam keselamatan siapapu yang melewatinya terutama pengendara sepeda motor. Kondisi ini diperparah dengan ketiadaan penerangan yang memadai sepanjang jalan, contohnya seperti keadaany yang terjadi di Tanjakan Geger. Meskipun keadaannya jalan ini berada di wilayah desa, tapi jalan ini merupakan jalan raya penghubung antar kota di Madura. Sudah selayaknya ada perbaikan dan kepedulian terhadap kondisi ini.

Pernah suatu ketika saya pulang dari kuliah, di jalan Daerah Tanah Merah saya melihat sepeda motor yang telah tertabrak bus, korbannya adalah seorang ibu dengan isi kepala yang telah berceran dimana mana, sang ibu in membawa tas  belanja biru, helmnya sudah hancur berkeping keping. Jika menilik, mungkin peristiwa ini bisa saja dianggap sebagai takdir dan cobaan, namun setiap orang memilik hak hidup yang sama, fasilita publik yang diakses masyarakat haruslah memiliki stnadar keselamtan tinggi karena dampaknya sangat besar. Bayangkan saja, apa yang terjadi pada anak anak si Ibu yang menjadi korban kecelakaan ini, apa yang terjadi dengan keluarga besar si Ibu ini jika seandainya si Ibu adalah tulang punggung utama mereka.

Sebuah cerita tragis juga muncul dari seorang teman, baru kemaren dia kehilangan adik lelaki yang sudah satu bulan terkhir ini belum dia jumpai. Si Adik yang berkendara sepeda motor menuju Surabaya harus kehilangan nyawanya setelah ditbarak pengguna motor lain akibat menhindari lubang di jalan Tanah Merah. Lagi lagi berbicara mengenai dampak, Korban kecelakaan ini harus kehilangan cita citanya, ibunya menanggung luka yang mendalam akibat perpisahan yang tiba tiba ini, sahabat dan keluarganya benar benar kehilangan.

apalagi?Jalan yang berada di Kota Bangkalan harus segera dibenahi, entah tanggung jawab siapa, yang jelas publik yang anda pimpin memiliki hak hidup yang sama dengan anda, memiliki hak keselamtan yang sama dengan anda, bukan dampak langsung memang, tapi cukuplah menghayati bagimana sakitnya perpisahan dengan orang orang yang anda cintai hanya karena lubang lubang yang ada di jalan. Kami tidak tahu menahu dengan sistem politik yang anda anut, namun setahu saya kepentingan khlayaklah yang harus anda utamakan bukan kah karena ini anda disumpah dan diamanahi sebagai seorang pemimpin??

Regard

for Our Beloved Governments...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun