Selasa pagi yang memukau. Deretan mahasiswa yang siap siap belajar mengepung kampus kami yang rimbun. Tas ransel yang berat dengan laptop dan setumpuk diktat bukannya tak membuat mereka dilanda kemalasan. Tapi masuk kampus teknik bukan perkara yang mudah, ada beban yang harus lebih banyak diselesaikan jika sekali saja mencba bolos kuliah. Akan ada banyak praktikum dan materi kuliah yang terlewatkan.
Kampus hijau nan sejuk itu terkadang justru menjadi tempat paling panas di dunia, sepanas tugas besar yang takkan selesai jika hanya berani begadang dua hari.Motivasi kampus kami semakin berbinar jika pengajarnya adalah seorang profesor dan guru besar yang dalam setiap kuliahnya selalu memberi inspirasi dan motivasi soal bagaimana menjalani hidup sebagai seorang mahasiswa.
"Students can do no wrong" itulah kata kata yang sering diucapkan saat beliau meminta mahasiswanya untuk maju mengerjakan soal. Pesan implisit yang ingin beliau sampaikan justru adalah selama status menjadi mahasiswa masih disandang, lakukan banyak hal yang mampu mengubah hidupmu, mengubah hidup orang lain, masyarakatmu, atau bahkan negaramu ke arah yang jauh lebih positif. Mahasiswa tak kan pernah disalahkan atas aksi dan penyuaraan mereka soal aspirasi rakyat, tak kan pernah disalahkan atas ide ide gila yang mereka cetuskan, tak kan pernah disalahkan atas kontribusi mereka di masyarakat, mahasiswa tak pernah disalahkan bahkan untuk demo besar besaran menurunkan seorang presiden dari poros pemerintahan. Mahasiswa tidak terikat jabatan, tidak terikat kepentingan politik, tidak terikat instansi dan lembaga lembaga, Mahasiswa itu bebas dan berdikari.
Begitulah kira kira pesan implisit yang ada dalam kata kata "student can do no wrong". Kata kata menarik dari seorang profesor kharismatik. Dalam kuliah kulaihnya beliau senantisa memeberi perumpaan langsung antara teori dalam kuliah yang dianalogikan dengan teori teori kehidupan.
sebuah buku kecil berhasil beliau terbitkan. Isinya kata kata dan kalimat kalimat untuk sang mahasiswa, tentang Tuhan dan banyak hal lain yang berharga. Dalam kelas yang beliau ajar, beliau memberikan tiga buku tersebut plus tanda tangan beliau.
Hanya tiga orang, dan saya bukan termasuk yang beruntung. :(
Padahal saya mupeng sekali mendapatkan langsung dari Bapaknya, what a pity i am...
anyway, setiap tulisan itu akan membawa dampak, bisa kecil bisa juga besar seperti tulisan tulisan profesor saya yang membawa pengaruh besar bagi mahasiswanya, saya terutama.
sekali lagi, lakukanlah apapu, karena student can do wrong :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H