Mohon tunggu...
Resi Sandeya
Resi Sandeya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masahasiswa PG PAUD/FIP/UNP

hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengenalan Pembelajaran Matematika Melalui Bermain untuk Anak Usia Dini

13 Juni 2023   19:07 Diperbarui: 13 Juni 2023   19:14 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENGENALAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BERMAIN LARI BERSAMA BENDERA DAN BERJINJIT DI GAMBAR RUMAH UNTUK ANAK USIA DINI

Kelompok 3 :

  • Aulia Abidza (21022133)
  • Azura Febrian Sulma (21022134)
  • Bella Putri Bungsu (21022135)
  • Resi Sandeya (21022034)
  • Susi Gusti Ayu (21022040)
  • Silvia Lubis (21022039)

Dosen Pengampu :

Dr. Setiyo Utoyo, M. Pd

Matematika tidak asing lagi buat kita di zaman sekarang, sebelum era modern dan mudahnya penyebaran ilmu ke seluruh dunia seperti saat ini, contoh-contoh dari perkembangan matematika pernah bersinar di beberapa wilayah. Seperti yang kita ketahui, sampai sekarang matematika menjadi mata pelajaran yang paling ditakuti oleh siswa di sekolah. Perhitungannya yang banyak, rumusnya yang kompleks, materinya yang padat, adalah salah satu alasan mengapa mereka tidak menyukai mata pelajaran yang penting ini. Padahal mereka tidak tahu betapa penting matematika dalam kehidupan sehari-hari bahkan tiap menit kita tidak luput dari penggunaan matematika. Belanja, menghitung benda, waktu, tempat, jarak dan kecepatan, memahami grafik, tabel, diagram, mengukur panjang, berat dan volume merupakan fungsi dari matematika. Dengan kata lain matematika sangat penting dalam kehidupan manusia.

Mengingat betapa pentingnya matematika, maka perlu distimulasikan pada setiap orang sejak usia sedini mungkin terdengar ini memang agak mengejutkan tapi ini sudah memang terbukti dari beberapa riset tentang mengenalkan matematika dari sejak anak usia dini. Simulasi matematika ini dapat kita lakukan baik secara formal, informal, maupun non formal. Selain itu matematika berfungsi untuk mengembangkan berbagai aspek khususnya aspek kognitif, dan bisa mengembangkan berbagai aspek khususnya kecerdasan anak terutama kecerdasan logika matematika. Kecerdasan ini menyangkut kemampuan seseorang dalam menggunakan logika dan matematika seperti kemampuan menggunakan bilangan, operasi bilangan, logika matematika dan algoritma. Pengenalan Matematika pada anak usia dini berikan secara bertahap diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa atau pengalaman yang nyata yang dialami oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari dan berdasarkan pengamatan anak-anak.

Matematika memang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita, meskipun terkadang banyak orang yang tidak menyadarinya. Pengenalan matematika sejak usia dini memiliki banyak manfaat, karena pada masa ini anak-anak sedang aktif mengembangkan pola pikir dan kemampuan berpikir logis. Berikut ini beberapa manfaat dari pengenalan matematika pada anak usia dini:

  • Pengembangan kemampuan berpikir logis: Matematika melibatkan logika dan pemecahan masalah, sehingga membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis. Mereka belajar mengenali pola, merancang strategi, dan mengambil keputusan berdasarkan fakta dan bukti.
  • Pengembangan kemampuan berhitung: Pengenalan matematika pada usia dini membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan berhitung dasar seperti mengenali angka, menghitung, menambah, mengurangi, dan memahami konsep jumlah. Ini merupakan dasar penting untuk kemampuan matematika yang lebih kompleks di masa depan.
  • Peningkatan kemampuan pemecahan masalah: Matematika melibatkan pemecahan masalah, baik dalam konteks matematika maupun kehidupan sehari-hari. Dengan memperkenalkan anak-anak pada matematika sejak usia dini, mereka akan terbiasa dengan pemecahan masalah dan mengembangkan keterampilan kritis dalam memecahkan masalah.
  • Pengembangan kemampuan spasial: Matematika juga melibatkan pemahaman tentang bentuk, ukuran, dan hubungan spasial antara objek. Melalui pengenalan matematika pada usia dini, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan spasial mereka, seperti mengenal bentuk-bentuk dasar, memahami arah, dan membandingkan ukuran.
  • Peningkatan kreativitas: Meskipun matematika sering kali dianggap sebagai subjek yang kaku dan terbatas, namun sebenarnya matematika juga melibatkan kreativitas. Dalam memecahkan masalah matematika, anak-anak perlu berpikir kreatif untuk menemukan pendekatan baru dan melihat pola yang tersembunyi. Ini dapat membantu dalam mengembangkan kreativitas mereka secara keseluruhan.

Pengenalan matematika pada anak usia dini sebaiknya dilakukan melalui pendekatan yang menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Melalui pengamatan benda-benda atau peristiwa dalam kehidupan nyata, anak-anak dapat mengaitkan konsep matematika dengan pengalaman mereka sendiri, sehingga mereka lebih mudah memahami dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Matematika seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi sebagian orang. Namun, sebenarnya matematika adalah bahasa universal yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Mengenal dan memahami matematika adalah keterampilan yang sangat berharga, tidak hanya untuk kesuksesan akademis, tetapi juga untuk mengembangkan pemikiran logis, kreatif, dan kemampuan pemecahan masalah.Pentingnya pembelajaran matematika tidak boleh diabaikan, terutama pada tahap perkembangan anak usia dini. Masa ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan konsep matematika melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif. Pembelajaran matematika yang menyenangkan pada usia dini akan membantu anak-anak membangun fondasi yang kuat untuk pemahaman matematika yang lebih kompleks di masa depan.

Salah satu cara untuk mengenalkan matematika secara menyenangkan adalah melalui berbagai permainan dan aktivitas. Anak-anak usia dini sangat responsif terhadap pembelajaran yang melibatkan aspek bermain dan eksplorasi. Dengan memanfaatkan kegiatan bermain, mereka dapat belajar matematika dengan cara yang alami dan menyenangkan.Salah satu contoh permainan matematika yang menarik adalah menggunakan benda-benda sehari-hari untuk mengajarkan konsep angka, jumlah, dan urutan. Misalnya, kita dapat menggunakan potongan buah, mainan, atau benda-benda sejenis untuk mengajarkan anak-anak menghitung. Kita juga dapat meminta mereka untuk mengurutkan benda-benda tersebut berdasarkan ukuran atau beratnya. Aktivitas seperti ini akan membantu anak-anak memahami konsep dasar matematika sambil tetap bermain dan bersenang-senang.Selain itu, penggunaan gambar, poster, dan alat peraga visual juga dapat membantu anak-anak memvisualisasikan konsep matematika dengan lebih baik. Misalnya, dengan menunjukkan gambar yang menggambarkan konsep penjumlahan atau pengurangan, anak-anak dapat lebih mudah memahami konsep tersebut. Melalui pengalaman visual ini, mereka dapat membentuk koneksi antara konsep matematika dan dunia nyata mereka.Pembelajaran matematika juga dapat dilakukan melalui lagu-lagu atau nyanyian. Melalui lirik yang sederhana dan ritme yang menarik, anak-anak dapat belajar menghitung, mengenal bentuk, atau memahami konsep dasar matematika lainnya dengan cara yang menyenangkan. Musik dan gerakan juga dapat digabungkan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan keterlibatan dan memori anak-anak.Hal yang perlu diingat adalah memastikan pembelajaran matematika tetap relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak. Menerapkan matematika dalam konteks yang akrab bagi mereka, seperti saat berbelanja di supermarket atau merancang taman bermain, akan membantu anak-anak melihat hubungan antara matematika dan kehidupan sehari-hari mereka. Dengan melihat contoh konkret tentang bagaimana matematika digunakan dalam situasi nyata, anak-anak akan lebih termotivasi dan memahami relevansi matematika dalam kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun