Mohon tunggu...
Resi
Resi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah menegah kejurusan

Akun saya hadir untuk membahas beberapa hal menarik yang beredar didalam negri

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Meriam peningalan belanda kini jadi mainan anak anak,dan menjadi tradisi selama ramadhan (meriam spiritus)

16 Januari 2025   21:33 Diperbarui: 16 Januari 2025   22:07 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meriam spiritus menguncang dunia sumber :youtube pontianak informasi 

Setiap memasuki bulan ramadhan menjadi momen yang paling dinanti nantikan umat muslim termaksud anak dengan hadirnya bulan ramadhon tidak hanya menjadikan momen sakral tetapi juga momen bermain bagi anak anak hal itu tidak luput dari kebiasaan anak anak pada umumnya yang gemar bermain salah satu mainan anak anak pada bulan ramadhan adalah mercon dan meriam tapi tahukah kamu bahwa ada sanggat banyak jenis dan model mercon dan meriam, salah satunya jenis spirItus, 

Spiritus sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan pada kolonial belanda meriam spiritus dikenalkan belanda ke indonesia Pada zaman kolonial Awalnya mainan ini menguanakan mesium atau bubuk senjata, tetapi kemudian digantikan denggan spiritua kerena lebih aman untuk dimain kan oleh anak karena tidak memiliki sifat merusak hanya saja suaranya yang mengelegar membuat kita akan kaget denggan suaranya menggigatkan kita denggan zaman peperanggan beriku rangkuman dari meriam spiritus peninggalan belanda

Mercon Spiritus atau Meriam Spiritus adalah mainan tradisional yang biasanya dimainkan anak-anak selama bulan Ramadan, terutama saat sore hari menjelang berbuka puasa. Berikut adalah rangkuman asal muasal dan sejarahnya:

Asal Muasal
1. Nama "Mercon" atau "Meriam" berasal dari kata "meriam", senjata api yang digunakan untuk menembakkan peluru.
2. "Spiritus" berasal dari bahasa Latin, yang berarti "roh" atau "semangat", tetapi dalam konteks ini merujuk pada alkohol atau spiritus yang digunakan sebagai bahan bakar. Oleh karana itulah mainan ini juga harus diisi denggan bahan bakar meskipun tidak meiliki sifat membakar apabila ditembakkan ke udara

Sejarah
1. Mercon Spiritus diperkenalkan oleh Belanda selama masa kolonial di Indonesia.
2. Awalnya, mainan ini menggunakan mesiu atau bubuk senjata, tetapi kemudian digantikan dengan spiritus karena lebih aman.
3. Mercon Spiritus menjadi populer di Jawa dan Sumatera pada awal abad ke-20.
4. Pada 1950-an, mainan ini mulai dibuat secara massal dan dijual di pasar.
Hingga kini mainan itu telah populer ke seluruh indonesia dan anak kelahiran 90an sampai 2000an awal sudah tidak asing denggan meriam spiritus 


Cara Pembuatan
1. Mercon Spiritus terbuat dari kaleng atau pipa logam.
2. Isi kaleng adalah campuran spiritus, air, dan gula.
3. Ketika spiritus dibakar, tekanan uap akan memicu ledakan. Hal ini juga bisa dijelaskan secara kimia tentang bagaimana cara meriam spiritus bisa meledak tanpa memiliki sifat membakar seperti meriam atau b*m

Permainan
1. Anak-anak mengisi kaleng dengan campuran spiritus dan gula.
2. Kemudian, mereka menutup kaleng dan membakar spiritus.
3. Ledakan akan terjadi ketika tekanan uap mencapai titik maksimum.

Tradisi
1. Mercon Spiritus menjadi bagian dari tradisi Ramadan di Indonesia.
2. Mainan ini dimainkan sebagai hiburan dan untuk menandai waktu berbuka puasa.
3. Mercon Spiritus juga simbol kegembiraan dan kesabaran selama puasa. Hal ini juga menjadi penghilang rasa lapar saat berpuasan untuk mengisi waktu anak anak, menurut spikologis kesenagan bisa menghilangkan rasa cemas hal itulah yang membuat anak anak indonesia menjadikan meriam spiritus mainan merrka untuk menunggu waktu berbuka hak itu juga terkadang berlangsung selama malam hari setelah mereka sholat taraweh

Peringatan
1. Berhati-hati saat memainkan Mercon Spiritus karena dapat menyebabkan cedera.
2. Pastikan anak-anak diawasi oleh orang dewasa.
3. Gunakan perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan dan kacamata.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun