Seleksi alam, begitulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan performa 14 calon anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) yang kini mengikuti Diklatsar Kemiliteran (Diklatsarmil) yang diselenggarakan oleh Menwa Mahawarman Batalyon II Universitas Padjadjaran (Yon II Unpad) Bandung dan direncanakan berlangsung pada 24 Januari – 9 Februari 2015. Alam memang seringkali punya rencana tersendiri yang sulit diprediksi, puluhan calon anggota Menwa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat yang semula digadang-gadang akan menjadi siswa Diklatsarmil Menwa Yon II Unpad karena berbagai pertimbangan urung mengikuti momen kaderisasi patriotik ini.
[caption id="attachment_393316" align="aligncenter" width="614" caption="Menempa kedisiplinan dan kekompakan via baris berbaris (dok WCD)"][/caption]
Sementara 14 calon Menwa (Camen) Diklatsarmil Yon II Unpad, 13 diantaranya berasal dari Yon II Unpad Bandung dan seorang dari Yon IX/ Kompi Untag Cirebon dengan komposisi 8 putri plus 6 putra, berhasil mencapai ajang penggemblengan istimewa dan terbilang prestisius karena mereka mendapat kehormatan dididik langsung oleh para Guru Militer (Gumil) dari salah satu kesatuan paling bergengsi di Indonesia bahkan di dunia, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Siapa tidak kenal Kopassus yang merupakan bagian dari Komando Utama (Kotama) tempur TNI Angkatan Darat ini? Rangkaian panjang misi-misi nasional maupun internasional berkualifikasi berat dan sangat rahasia (top secret, -pen.) telah mereka menangkan dengan pencapaian target nyaris sempurna sejak awal pembentukan sebagai Kesatuan Komando Tentara Teritorium (Kesko TT) III/Siliwangi pada 16 April 1952 sampai saat ini. Kopassus yang dapat dikenali dengan Baret Merah-nya itu memiliki motto ‘Berani, Benar, Berhasil’.
[caption id="attachment_393312" align="aligncenter" width="614" caption="Saat tiba di Barak Satria Sekolah Raider Kopassus (dok WCD)"]
Setelah menjalani pra pendidikan di area Kampus Unpad-Jatinangor untuk pembentukan stamina fisik-mental dan sebagai ajang adaptasi, para Camen dipandu oleh Staf Komando Latihan (Kolat) dan didampingi anggota Korps Yon II Unpad pada 24 januari 2015 pukul 21.00 Wib berangkat menuju Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) yang berada di kawasan jl Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Para Gumil Kopassus menyambut kedatangan mereka di Sekolah Raider yang merupakan salah satu divisi pendidikan di Pusdikpassus dan menempatkan mereka di Barak Satria untuk beristirahat menyiapkan stamina agar mereka dapat berlatih optimal keesokan harinya.
Latihan sudah dimulai selepas Subuh dengan olahraga khas militer (Jasmani Militer/Jasmil) dibimbing oleh Gumil Budiyono dan setelah menu utama, Staf Kolat yang terdiri atas para anggota organik Yon II Unpad melanjutkan menempa langsung adik-adik mereka. Setelah beres merapikan diri dan makan pagi, para Camen berlari menuju lapangan untuk menerima materi Peraturan Baris Berbaris (PBB). Instruktur mereka adalah Kapten Mukhid, anggota Kopassus yang sarat prestasi dari mulai anggota Tim Penerjun Payung Jawa Barat yang sudah meraup tak terhitung jumlahnya medali emas di kejuaraan berskala nasional, pemecah rekor terjun payung Asia, sampai menyabet peringkat 7 terbaik dalam Kejuaraan Dunia Terjun Payung di Barcelona.
Bukan itu saja Kapten Muchid yang juga dianugerahi Bintang ‘Dharma’ (bintang tanda jasa kemiliteran peringkat tiga setelah ‘Bintang Gerilya’ dan ‘Bintang Sakti, -pen.) serta pangkat kehormatan karena prestasi militer maupun dedikasinya tersebut, juga merupakan perevisi Buku Petunjuk Peraturan Militer Dasar (Permildas) pada tahun 2014 dan juri pada Lomba Nasional PBB antar universitas di Indonesia. Para Camen serta Staf Kolat tentunya diharapkan dapat menyerap semaksimal mungkin ilmu-ilmu yang ada pada sosok Gumil prestatif yang sangat ramah tersebut. Maka meski harus berlatih PBB di bawah sengatan matahari yang sangat terik, para Camen terus berjuang untuk mengikuti berbagai gerakan yang diajarkan oleh Kapten Muchid. Staf Kolat dan anggota Korps Yon II Unpad yang mendampingi, tanpa putus menyemangati mereka saat para Camen itu mulai tampak mengendur. Materi berikutnya berupa pembelajaran kelas Navigasi Darat dengan pengajar anggota Korps Yon II Unpad, Wawan Purwana, yang dikenal sebagai pendiri Yayasan Kapinis dan Instruktur Water Rescue-Scuba Diving bagi para anggota Kopassus maupun Brigade Mobil (Brimob) Polri.
[caption id="attachment_393315" align="aligncenter" width="614" caption="Pendidikan Jasmani Militer selepas Subuh (dok WCD)"]
Bukan hal yang gampang bagi Yon II Unpad untuk mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di bawah bimbingan para Gumil Kopassus, Komandan Batalyon (Danyon) II Unpad Anton Watoni beserta para pendamping dari Korps Yon II Unpad Wawan Purwana – Mulus Budianto- Arief Budianto layak diberi penghargaan khusus atas perjuangan gigih mereka melewati berbagai tantangan dan berhasil memenangkannya. Tentu saja harapan besar layak disandangkan pada para Camen dan Staf Kolat yang sama-sama belajar serta berlatih di lembaga yang terkenal bergengsi karena kedisiplinan, kerja keras, dan konsistensi berprestasinya itu agar mereka dapat menjiwai etos ksatria pasukan komando elit tersebut untuk bertumbuh menjadi aset bagi kejayaan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H