“ Wacana wajib militer di Indonesia masih akan menempuh perjalanan panjang untuk dapat direalisasikan, salah satunya karena terbentur pada masalah anggaran dimana Pemerintah belum memiliki dana yang cukup untuk membiayai program tersebut.” Demikian diungkapkan oleh Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Prof Dr H Eddy Yusuf, Sp., M.Si., M.Kom., dalam pidato pengukuhannya sebagai Anggota Kehormatan Menwa Mahawarman Yon IV/Kie E Unpas di area Cikole Lembang pada Minggu (8/9) kemarin. Maka, Eddy melanjutkan, idealnya para sukarelawan yang rela membiayai sendiri berbagai aktifitas untuk merealisasikan kesadaran bela negara mereka, seperti institusi Menwa hendaknya didukung sepenuhnya untuk kemaslahatan bangsa Indonesia.
Eddy memuji kesigapan Civitas Korps Kie E Unpas dalam melakukan pendekatan pada jajaran rektorat,”Sebenarnya sudah menjadi kewajiban kami selaku Rektor untuk mengayomi dan membimbing unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang berada dalam institusi kampus Unpas, namun Menwa-lah yang pertama datang dan merangkul secara formal...ini luar biasa”. Di mata Eddy, performa mahasiswa yang telah menjalani pendidikan Menwa dengan yang belum akan terlihat pada performanya,”Anggota Menwa santun dan paham tatakrama dalam berkomunikasi, lebih disiplin dalam beraktifitas. Semua itu akan menjadi modal berharga bagi masa depan mereka.” Maka, Eddy melanjutkan, idealnya para sukarelawan yang rela membiayai sendiri berbagai aktifitas untuk merealisasikan kesadaran bela negara mereka, seperti institusi Menwa hendaknya didukung sepenuhnya untuk kemaslahatan bangsa Indonesia.
Selain Rektor, Wakil-wakil Rektor Unpas juga menjalani pelantikan sebagai Anggota Kehormatan, yakni Dr. Jaja Suteja, S.E., MSIE (Warek I), Dr. T. Subarsyah, S.H., S.Sos., SPi (Warek II) dan Dr. Deden Ramdhan. M.Si (Warek III).Pembaretan dilakukan oleh Komandan Korps Unpas, Amarullah; Komandan Resimen Mahawarman, Wawan Setiawan; dan para sesepuh Korps Unpas.
Sejarah keberadaan Menwa Mahawarman Batalyon IV/Kompi E-Universitas Pasundan (Unpas) Bandung sesungguhnya kaya dengan dinamika perjuangan hidup yang layak untuk disimak dan diambil hikmahnya. Ditemui di Mako Kie E Unpas, jl Taman Sari 6-8 Bandung, menjelang keberangkatan ke Cikole-Lembang untuk pelantikan anggota kehormatan Menwa Kie E; anggota senior Drs Eden K Soeardi, M.Si (NBP D.81.14075) menuturkan,”Awalnya pada 1959, sebenarnya Unpas adalah Kompi A dalam Batalyon IV/Gabungan Menwa Mahawarman dengan Danki pertama alm Sulaeman Harsya. Namun ada kevakuman hingga periode 1965-1966 sampai pada 1979 paska gejolak aksi mahasiswa menentang program Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) dimana posisi Menwa terjepit antara prasangka TNI dan mahasiswa waktu itu, Kompi Unpas dihidupkan kembali.”. Hanya saja pada saat itu telah berdiri Universitas Kristen Maranatha (UKM) yang Satmenwanya menjadi Kompi A, begitu juga Kompi B ( Unisba), Kompi C (Uninus), Dan Kompi D (STHB),” Maka jadilah Satmenwa Unpas itu Kompi E dengan Danki saat itu, Purnama Mulya, sampai sekarang.”
Pelantikan anggota kehormatan kemudian dilanjutkan dengan peresmian lapang tembak untuk ajang latihan komunitas pecinta airsoft gun di kalangan Unpas khususnya yang dinamai Pasundan Shooting Club (PSC). Eddy, yang notabene anggota Perbakin, mengemukakan bahwa PSC dibentuk untuk mewadahi animo warga kampus yang lumayan tinggi terhadap olahraga menembak. Kemarin menjelang upacara pelantikan, dia bersama teman-temannya menyempatkan diri menjajal menembak dan lempar pisau di salah satu sisi lapangan tembak. Setelah semua prosesi selesai, acara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang dalam hangatnya kekeluargaan ala Menwa Mahawarman. Semoga semangat persaudaraan ini tetap terpelihara dalam koridor kesadaran yang tinggi sebagai perisai utama yang akan membentengi NKRI dari berbagai bentuk rongrongan dari mana pun asalnya. Widya Castrena Dharma Siddha, Bravo Mahawarman !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H