Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jendral TNI Budiman, selaku Inspektur Upacara pada upacara memperingati 55 Tahun Menwa Mahawarman Jawa Barat mengemukakan dalam amanatnya bahwa Resimen Mahasiswa (Menwa) merupakan komponen pendukung (komduk) yang memiliki kedudukan penting dalam mewujudkan Sistem Pertahanan Negara yang tangguh hingga momen peringatan tersebut seyogyanya dimanfaatkan untuk menyegarkan dan mengembangkan lebih lanjut rasa kebanggaan serta kecintaan Menwa terhadap bangsa dan negara.
[caption id="attachment_342761" align="aligncenter" width="574" caption="Momen inspeksi pasukan (dok WCD)"][/caption]
Upacara militer peringatan 55 Tahun Mahawarman yang digelar di Lapangan Upacara Kampus ITB, jl Ganesa, Bandung pada Sabtu (14/6) pagi itu dihadiri oleh para pejabat pemprov Jawa Barat, perwakilan perguruan tinggi se-Jawa Barat, Dankodiklat TNI AD, Pangdam III/Siliwangi, para asisten Kasad, Civitas Korps Nasional Menwa Indonesia, Civitas Korps Mahawarman Jawa Barat, dan peserta upacara terdiri atas sekitar 200 anggota Menwa dari 12 batalyon yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat.
Seminar nasional bertema Cyber War Attack : Kewaspadaan dan Implementasi Kebijakan Nasional Menghadapi Cyber War dilangsungkan setelah upacara usai dan Jendral Budiman selaku salah satu narasumber berulangkali menegaskan kepercayaannya pada SDM maupun bahan baku lokal dalam pembangunan infrastruktur cyber technology/ warfare untuk memperkuat sistem pengamanan berskala nasional sebagai perisai menghadapi gencarnya serbuan-serbuan teknologi asing yang bertujuan melemahkan pertahanan NKRI.
[caption id="attachment_342763" align="aligncenter" width="491" caption="Suasana seminar Cyber War Attack (dok WCD)"]
”Banyak tawaran dari luar negeri yang datang pada kami untuk menggunakan teknologi mereka dengan iming-iming harga murah, namun semua saya tolak.”Ujar Budiman,”Karena teknologi tersebut nantinya merupakan saluran yang akan membocorkan semua rahasia pertahanan kita pada negara pembuatnya.”
Riset dan pengembangan teknologi cyber warfare serta sumber energi alternatif pun, menurut Budiman, konsisten dijalankan dengan melibatkan para peneliti unggulan plus bahan baku asli Indonesia,”Semua konten lokal kita terbukti unggul di kelasnya.”Ujarnya menegaskan.
Pada wawancara singkat seusai seminar, Kasad menyatakan bahwa untuk dapat menempati posisi Komponen Cadangan dalam Sistem Pertahanan Nasional, para anggota Menwa harus memenuhi kualifikasi militer tertentu yang prosedurnya tergantung pada para pembuat kebijakan. Namun, menurutnya, satu hal terpenting adalah bahwa para anggota Menwa hendaknya konsisten mengasah potensi intelektual mereka agar dapat mengimplementasikan rasa cinta Tanah Air secara lebih cerdas dan konstruktif untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang tangguh di masa depan. Salah satu implementasinya adalah penguasaan teknologi yang berhubungan dengan perangkat cyber security.
Hal senada dikemukakan pula, dalam wawancara terpisah, oleh Ketua Korps Mahawarman ITB Ir Priyo Pribadi yang mengungkapkan bahwa wacana Perwira Cadangan yang masih mengambang hendaknya tidak menghalangi institusi Menwa di seluruh Indonesia untuk memberikan dukungan bagi penguatan Sistem Pertahanan Nasional,”Kita berikan dukungan penuh dengan kontribusi riset teknologi pada TNI sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab bela negara.”Papar Priyo,”Soal penghargaan atau semacamnya urusan belakangan, yang penting kita sudah berkontribusi untuk melindungi bangsa ini.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H