Bibir sumbing adalah suatu kelainan bawaan dimana terdapat cacat atau celah pada bibir dan langit-langit mulut (paitum) akibat terganggunya fusi selama masa pertumbuhan intra uterine (dalam kandungan). Gangguan fusi tersebut terjadi terutama pada trisemester pertama kehamilan yang disebabkan oleh faktor gizi, khususnya akibat kekurangan asam folat atau akibat mengkonsumsi beberapa jenis obat dalam jangka panjang (www.Scribd.com).
Data terakhir kasus bibir sumbing menunjukkan bahwa 8 dari 1000 angka kelahiran di Indonesia memunculkan bayi penderita bibir sumbing dengan kecenderungan bertambah setiap tahunnya (life.viva.co.id). Bibir sumbing yang ringan hanya tampak seperti celah kecil di bagian bibir atas, sementara bibir sumbing berat dapat terjadi di dua bagian bibir atas lalu membentuk celah sampai ke lubang hidung dan langit-langit atas mulut hingga menyebabkan kesulitan proses menghisap saat menyusu, sukar menelan, dan gangguan proses pernapasan.
Bibir sumbing hanya bisa diperbaiki melalui tindakan operasi namun penanganan ini relatif mahal karena tergolong operasi dengan tingkat kesulitan tinggi. Bagi penderita bibir sumbing yang berasal dari keluarga tidak mampu tentu saja hal itu akan sangat memberatkan mereka dan berbagai program operasi gratis merupakan sebuah solusi untuk permasalahan mereka ini.
Salah satu program operasi gratis bibir sumbing yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini di Jawa Barat adalah agenda Bhakti Sosial Perayaan 50 Tahun Menwa Mahawarman Batalyon II/Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung yang akan dilaksanakan di RS Guntur-Garut pada Sabtu/27 September 2014 mendatang. Pendaftaran ditutup pada 25 September 2014 dan bagi yang hendak mendaftarkan calon pasien operasi ini bisa menghubungi Agus (0899 7189 498) dan Aditya (0812 2326 4901).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H