Mohon tunggu...
WAHYUNI SU
WAHYUNI SU Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku, jurnalis web, penerjemah ('translator'), editor ... masih terus belajar tentang segala sesuatu

'... memegang teguh disiplin lahir dan batin,percaya pada diri sendiri, dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan'

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Ace", Tren Lanjutan LGBTQ?

24 Maret 2021   11:31 Diperbarui: 24 Maret 2021   11:38 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ace adalah sebutan bagi mereka yang menganut prinsip aseksual yang didefinisikan oleh seorang model fesyen pria Yasmin Benoit (24) dengan,""Saya tidak ingin berhubungan seks dengan siapa pun dan saya mungkin tidak akan pernah berhubungan seks."Ujarnya melalui percakapan daring aplikasi Zoom pada The Guardian. Dia menekankan pada 'tidak berhubungan seks dengan orang lain' karena untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya, Yasmin memilih masturbasi.

Setiap orang memiliki teori tersendiri tentang apa yang "salah" dengan Yasmin, tidak ada yang mau menerima fakta sederhana bahwa, pada dasarnya, dia tidak merasakan ketertarikan seksual terhadap orang lain. 

Ternyata bukan dia sendiri yang mengalaminya. Selain menjalankan profesinya sebagai model, Yasmin juga seorang aktivis aseksualitas yang, sebagaimana dirilis The Guardian, merupakan sebuah orientasi yang diperkirakan diikuti oleh 1 persen populasi global dan banyak kalangan memperkirakan angka yang lebih tinggi dari itu. Gerakan aseksualitas ini terbilang masih muda dan tumbuh dengan cepat, baru-baru ini terlihat peningkatan jumlah pengikut yang signifikan.

Pada September 2020 lalu, buku Ace : What Asexuality Reveals about Desire, Society, and the Meaning of Sex  karya jurnalis aseksual Angela Chen dirilis dan mendapat pujian dari para kritikus. Isinya menerangkan serba-serbi aseksualitas melalui penuturan tokoh-tokoh pelakunya di dunia nyata,"Daripada terjebak dalam definisi, orang dapat membaca cerita itu dan berpikir apakah itu sesuai dengan pengalaman pribadinya?"Tutur Angela (29)yang tinggal di Brooklyn (The Guardian, 21 Maret 2021).

Selama ini aseksualitas kerap dijuluki sebagai orientasi "terlupakan" atau "tak terlihat" karena kurangnya perhatian publik, namun belakangan hal itu dianggap sebagai masalah medis dalam  Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental AS, yang menambahkan catatan tahun 2013 dimana dinyatakan bahwa pelaku aseksual sebenarnya tidak memiliki gangguan dengan hasrat biologisnya.

Awalnya publik mengira bahwa orientasi itu hanya sebatas perilaku di zona internet, namun proklamasi tentang aseksual di situ akhirnya berkembang menjadi lahan perjuangan gigih kaum Ace untuk mendapat pengakuan masyarakat.

Berawal dari seorang mahasiswa bernama David Jay yang kesulitan untuk terhubung dengan komunitas Ace, lalu memutuskan untuk membuat situs web bernama Asexual Visibility and Education Network (AVEN) pada tahun 2000 dan, sebagaimana dirilis The Guardian,  kini telah berkembang menjadi platform aseksualitas terbesar dengan 120.000 anggota. Selain terhubung di berbagai platform medsos seperti Twitter, Tumblr, Reddit, dan Discord; komunitasnya juga melakukan interaksi langsung di dunia nyata.

David telah bergabung dengan sekelompok aktivis muda yang bersemangat dan bekerjasama dalam memberikan ceramah, menulis buku, menjadi pembawa acara podcast, dan menjalankan saluran YouTube. Mereka ingin menunjukkan bahwa menjalani kehidupan yang memuaskan bisa dilakukan meski tanpa seks dan, meskipun kaum Ace merupakan minoritas kecil, mereka merasa memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada seluruh masyarakat.

Salah satu rintangan terbesar yang dihadapi para aktivis adalah menjelaskan apa itu aseksualitas. Ini bisa menjadi rumit karena ketertarikan secara seksual dan ketertarikan secara romantis adalah hal yang berbeda. Yasmin, misalnya, adalah Ace yang a-romantis alias tidak tertarik menjalin hubungan romantis; sementara Angela termasuk bi-romantis yang tertarik membina hubungan romantis dengan pria maupun sesama wanita.

Angela punya pacar jangka panjang dan berhubungan seks dengannya hanya karena alasan emosional semata, sekedar untuk merasa dekat dengan pasangannya itu. Namun,"Saya bisa menjalani sisa hidup saya dengan melajang dan saya akan sangat bahagia." (The Guardian, 21 Maret 2021).

Sementara Daniel Walker (24),  yang menjadi pemandu saluran YouTube Slice of Ace, adalah aseksual yang homoromantik. Dia terlihat mesra dengan pacarnya dan meski tidak memiliki 'dorongan internal untuk coitus' dengan pacar sesama jenisnya, dia mengatakan 'nyaman melakukanya sebagai bagian dari upaya menjaga hubungan mereka'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun