Sebuah sabtu malam alias malam minggu di kota Bandar Lampung, aku dan Blogger Cihuy mendapat kesempatan makan malam istimewa di Cikwo Coffeee & Resto yang berlokasi di Jl. Nusa Indah no.1 Sumur Batu Teluk Betung Utara, Kota Bandar lampung, Lampung. Mengapa istimewa? Cikwo, nama yang unik di telingaku yang ternyata mempunyai arti panggilan kecil dari pemilik Cikwo Coffee & Resto ini, seorang wanita cantik bernama Isna Adi Anti. “Saya anak perempuan tertua, dipanggil Cikwo,” ujarnya. Isna menyambut kami dengan ramah di malam itu.
Keistimewaan Pertama: Berfoto ala Cikwo
Pertama masuk Cikwo Coffee & Resto terlihat halaman dengan beberapa kursi dan meja untuk pengunjung. Kamipun masuk lagi kedalam ada pajangan mahkota Lampung bernama Siger. Siger merupakan simbol budaya masyarakat Lampung. Selama di Lampung kita bisa melihat hampir semua bangunan terdapat simbol Siger termasuk di Cikwo Coffee & Resto. Pajangan Siger yang kami lihat ternyata bisa dipinjam beserta selendang dan kain leher (untuk wanita) untuk mengabadikan diri dengan foto. Bahkan di bagian dinding sudah ada background khusus untuk tempat kita foto.
![Sumber: @resicute](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/03/20170121-192945-58942af9947e616405caf162.jpg?t=o&v=770)
Setelah puas foto-foto mengenakan Siger, kami masuk ke sebuah ruangan khusus yang berAC. Didalamnya terdapat satu meja beserta kursi dan lukisan unik pada salah satu dindingnya. Menurut kak Indra (@duniaindra) yang mendampingi kami itu adalah lukisan cerita tentang Lampung pesisir yang menjadi asal daerah pemilik Cikwo Coffee & Resto. Lukisan terbagi menjadi tiga (3) bagian, bagian bawah cerita tentang pesisirnya, bagian atas kanan gambar siger dan bagian kiri huruf daerah Lampung. Lukisannya didominasi warna merah, hitam dan kuning.
![Sumber: @resicute](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/03/20170121-203237-58942b5ecb23bd3813059139.jpg?t=o&v=770)
![Sumber: @resicute](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/03/20170121-193716-58942bed947e616906caf14e.jpg?t=o&v=770)
![Taboh Iwa Tapa|Sumber: @resicute](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/03/20170121-194056-58942c35947e616b05caf15b.jpg?t=o&v=770)
![Taboh Iwa Tuhu|Sumber: @resicute](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/03/20170121-194124-58942c98c423bdaa063cf818.jpg?t=o&v=770)
![Kerita Sambal|Sumber: @resicute](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/03/20170121-194015-58942e8da423bd2d078e3aff.jpg?t=o&v=770)
![Sumber: @resicute](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/03/20170121-193613-58942ee6c423bd4c053cf832.jpg?t=o&v=770)
Sebelum mencicipi sajian Cikwo Coffee & Resto, kami diajari tradisi makan ala Lampung yang disebut Seruwit atau Nyeruwit. “Nyeruwit” diperagakan oleh kak Indra yang mencampur sambal, tempoya, terong, kuah tabok, ikan pindang dengan kuah dan diaduk campur menjadi satu. Yang boleh melakukan nyeruwit adalah anggota keluarga paling tua atau yang derajatnya paling tinggi. Berbagai rasa terpadu dalam sajian seruwit, yang utama adalah rasa kebersamaan dan saling bersyukur atas sajian hidangan yang ada.
Keistimewaan Ketiga
Selepas menikmati seruwit kami diajak keluar ruangan menuju bagian tempat makan yang outdoor dan semi outdoor. Di pojokan halaman ada stand tempat barista menyiapkan minuman termasuk kopi yang menjadi keistimewaan ketiga dari Cikwo Coffee & Resto. Lampung sangat terkenal dengan kopi Robusta dan banyak dibudidayakan. Menurut Wikipedia, Kopi Lampung cukup pantas dikategorikan sebagai salah satu kopi terbaik Indonesia karena keistimewaan aroma dan rasanya yang khas. Sebagian besar perkebunan kopi Lampung di dataran tinggi Lampung merupakan perkebunan rakyat yang terpusat di daerah Lampung Tengah, Lampung Barat, dan daerah Tanggamus.
![Sumber: @resicute](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/03/20170121-204621-58943298cb23bd3f1205914f.jpg?t=o&v=770)