Tantrum adalah ledakan emosi yang terjadi pada anak yang memiliki masalah emosional. Umumnya hal ini terjadi ketika anak merasa lapar, lelah, atau tidak nyaman tetapi si kecil tidak bisa menjelaskannya sehingga frustasi dan menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan. Biasanya diekspresikan dengan cara berteriak-teriak, menangis dengan suara nyaring, bahkan melempar barang, atau berguling-guling dilantai.
Lalu, apa yang harus bunda lakukan saat si kecil mulai tantrum? Berikut 5 langkah mudah mengatasi si kecil yang sedang tantrum;
Beri si kecil waktu
Yup, berilah si kecil jeda waktu untuk meluapkan emosinya. Beri dia waktu 3-5 menit untuk menenangkan diri. Yang bunda perlu lakukan hanyalah bersabar mendengar teriakan si kecil yang mungkin semakin lama akan semakin melengking.
Tak apa bunda, tetap sabar, ya. Hal ini sangat bermanfaat untuk si kecil. Dengan memberikan si kecil jeda waktu, si kecil akan belajar mengenali emosi pada dirinya. Tantrum adalah bentuk emosi yang mulai si kecil rasakan pada usia 1-5 tahun.
Saat dewasa, kita memahami emosi yang kita rasakan saat sedang marah atau jengkel. Nah, sama hal nya dengan si kecil saat ini. Mungkin dia juga sedang merasakan kesal, jengkel, atau sedih namun dia belum memahami perasaan apa dan bagiamana cara mengatasi perasaan ini.
Memvalidasi perasaan si kecil
Setelah si kecil cukp tenang, bunda bisa mulai mendekati si kecil dan mengajaknya bicara. Ciri-ciri si kecil sudah mulai tenang biasanya terdengar jelas dari suara tangisnya yang mulai pelan. Jika si kecil berguling-guling di lantai saat tantrum, makan dia akan berhenti saat sudah tenang walaupun posisinya masih tetap tidur dilantai dengan rambut dan baju yang acak-acakan.
Coba perlahan dekati si kecil dan berilah pertanyaan sederhana. Bunda bisa coba menanyakan dengan pertanyaan “Adik jengkel, ya, karena masih ingin main tapi Bunda minta adik tidur siang?” atau “kaka sebel, ya, karena gambarnya dirusak Adik? Padahal Kaka sudah susah payah menggambar ini untuk Bunda, kan?”
Validasi perasaan si kecil dengan cara meberikan pertanyaan yang sederhana dan jelas serta tidak ambigu. Saat si kecil berani mengatakan yang dia rasakan, berilah dia apresiasi. Hal tersebut bertujuan untuk memberitahu si kecil bahwa kita sebagai orang tua memahami perasaan marahnya dan menerimanya. Saat dia mengakui kalua dia sedang marah dan sedih, kita mengiyakan dan mevalidasi bahwa perasaan itu memang benar ada dan semua orang bisa merasakannya.
Hentikan semua aktivitas dan fokus pada si kecil