Mohon tunggu...
Reza Pahlevi
Reza Pahlevi Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-Laki

Beribadah, Bekerja, Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simpatik

14 September 2021   19:58 Diperbarui: 14 September 2021   20:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala asa hampir binasa

kala doa sudah tiada

sudah hilang harapan hidup mereka

lalu datanglah setan dari neraka

siap membantu dengan manisnya derita.

Betapa pahit kenyataan hidup ini

perut kosong apapun tak peduli

jual barang sampai tak tersisa lagi

yang tersisa hanyalah iman dihati

peduli setan mereka tukar dengan sekerdus mie.

Simpatik orang-orang syirik

saatnya beraksi mencari celah hancurkan orang-orang fanatik

tak ragu tuk keluarkan dana yang fantastik

demi kesesatan dan kode etik.

Murka belum datang padanya

jual anak beli anak sudah biasa

tuk dijadikan pasukan api neraka

mereka siap membakar dunia

walau sekalipun dunia tempat tinggal mereka

jahil sudah mewatak erat dikepala.

Hati simpatik orang-orang syirik

kuatkan hati agar tak mudah terbisik

ucapan mereka sangat menarik

dari ujung kaki sampai kepala terlihat seperti orang baik-baik

padahal mereka punya hati yang busuk dan berbau tengik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun