Virus Corona Disease atau Covid-19 telah menyebar di Indonesia selama lebih dari satu tahun. Virus ini menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lainnya dalam jarak dekat. Ketika mengenai orang lain teurtama bagian wajah, droplet ini berpotensi membuat orang tersebut turut terinfeksi karena virus bisa masuk ke tubuh lewat hidung, mulut, bahkan rongga mata. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, penularan virus tersebut dapat terjadi dalam jarak satu meter sekalipun, maka disarankan jarak aman yang direkomendasikan antara satu orang dan lainnya adalah dua meter.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah menerapkan kebijakan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Salah satunya adalah social distancing atau pembatasan sosial. Hal ini berdampak pada beberapa bidang, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Awalnya sebelum pandemi virus Covid-19 pendidikan di Indonesia dilakukan secara tatap muka/luring, namun sejak merebaknya virus tersebut, pendidikan di Indonesia menjelma menjadi sistem pembelajaran daring/ pembelajaran jarak jauh (PJJ), pembelajarannya bisa melalui berbagai platform, mulai dari aplikasi zoom, google meet, E-learning, e-students, video pembelajaran, dan masih banyak lagi.
Sejalan dengan kasus tersebut pastinya sekolah dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang sangat efektif. Sayangnya, tak semua institut pendidikan paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi. Kebanyakan dari mereka masih belum bisa menyesuaikannya karena terkendala sarana dan prasarana.
Sejalan dengan hal tersebut SDN 257 Pelita terus berupaya terus menggembangkan inovasi dalam metode pembelajaran agar siswa dapat menerima pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhannya. Metode pembelajaran yang telah di terapkan oleh SDN 257 Pelita diantaranya adalah pembelajaran dalam jaringan (Daring), pembelajaran luar jaringan (Luring) dan pembelajaran tatap muka terbatas (Blended Learning)
1.Pembelajaran dalam jaringan (Daring)
Penerapan pembelajaran daring yang dilakukan SDN 257 Pelita menggunakan metode yang bervariasi agar mampu mencapai hasil yang diharapkan. Dalam pembelajaran daring SDN 257 menggunakan dua metode diantaranya adalah :
a.Pembelajaran daring berbasis kompetensi
Pembelajaran daring berbasis kompetensi lebih atau yang lebih di kenal dengan istilah 4C. Pertama Critical thinking (berpikir kritis) yang mengarahkan peserta didik untuk untuk mampu menyelesaikan masalah (problem solving), Kedua adalah Creativity ( berpikir kreatif) dimana peran guru fokus mendampingi peserta didik agar mampu berpikir melihat suatu masalah dari beberapa sisi dan perspektif, Ketiga adalah Collaboration (kolaborasi) atau kerjasama antara guru dan peserta didik agar nantinya mereka siap bekerja sama dengan siapa saja dalam kehidupan mendatang, Keempat adalah Commonucation (komunikasi) yang membebaskan peserta didik untuk menyampaikan ide, pemikiran serta gagasannya.
b.Pembelajaran daring dengan video
Guru SDN 257 Pelita membuat video pembelajaran berkaitan dengan materi pelajaran atau memberikan link kepada para muridnya untuk menyaksikan video dari platform seperti YouTube. Setelah selesai menonton, biasanya guru memberikan tugas kapada para muridnya sesuai dengan materi yang telah disampaikan.
2.Pembelajaran luring