Mahasiswa kelompok KKN-T IPB Desa Pasurenan bersama dengan Ibu Bidan Agustin dan kader posyandu berdiskusi mengenai prevalensi stunting dan program apa yang sudah dilakukan oleh Posyandu Desa Pasurenan. Upaya yang telah dilakukan diantaranya pemberian imunisasi, monitoring tinggi dan berat badan, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita. Program yang sudah dilakukan juga merupakan penyuluhan dari puskesmas yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
 Penanganan dan pencegahan masalah stunting menjadi salah satu tujuan pemerintah desa dalam pembangunan berkelanjutan. Stunting adalah sebuah kondisi dimana anak balita gagal tumbuh yang disebabkan kekurangan gizi saat dalam kandungan maupun saat ibu menyusui dan biasanya terlihat setelah usia 2 tahun. Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi stunting yang masih cukup tinggi sebesar 22,7%. Hal tersebut yang menginisiasi mahasiswa kelompok KKN-T IPB Desa Pasurenan untuk melaksanakan sebuah program kerja untuk menanagani masalah stunting tersebut. Program yang dilakukan adalah sosialisasi PMBA dan PHBS kepada ibu balita serta pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita. Program tersebut dilaksanakan pada tanggal 19-20 Juli 2022 melalui kunjungan door to door yang didampingi oleh kader posyandu Desa Pasurenan. Berdasarkan data Posyandu di Dusun Krajan terdapat sebanyak 9 balita yang tergolong balita stunting. Oleh karena itu, kunjungan sosialisasi dilakukan secara door to door karena lebih efisien dan efektif dalam penerimaan materi dengan kondisi yang lebih kondusif. Prosedur dalam melaksanakan program yaitu memberikan edukasi terkait PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak) dan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) sebagai salah satu upaya penanganan stunting di Desa Pasurenan. Materi-materi edukasi yang diberikan yaitu sebagai berikut:
- Inisiasi menyusui dini
- Pemberian ASI eksklusif
- Pemberian Makan Pendamping ASI
- Melanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih
- Solusi jika anak sulit makan
- Cara menyiapkan makanan yang aman
- Pemberian makan bayi yang harus mengandung karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, serta protein yang cukup
- Panduan cara menyajikan, tekstur, dan frekuensi makan pada bayi
- Edukasi 10 perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga sebagai salah satu upaya penanganan stunting secara tidak langsung
Sebelum diberikan edukasi materi di atas, ibu balita mengerjakan sebuah pretest yang berisi 10 pertanyaan dan setelah diberikan edukasi diberikan postest dengan soal yang sama. Rata-rata para ibu balita mengerjakan soal postest dengan benar yang artinya materi dapat tersampaikan dan dipahami dengan baik. Respon dari ibu balita juga sangat positif dan menerima kedatangan mahasiswa dengan senang hati. Selain itu, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita juga diberikan dalam program ini. PMT yang diberikan berupa biskuit, buah pisang, buah jeruk, dan susu kotak. Tujuan dari pemberian PMT yaitu membantu agar kebutuhan gizi balita tercukupi dengan baik. Program ini mendapat dukungan dari kepala desa, ibu bidan, kader posyandu, dan warga setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H