Terdapat banyak praktek kejahatan yang sengaja dibuat terhadap sumber daya alam dugaan ini semakin kuat terhendus dengan adanya aktivitas  cawe cawe banyak pihak yang melonggarkan korupsi lingkungan hidup. Hal ini berdampak pada kekayaaan alam yang di eksploitasi, pendapatan kas Negara/Daerah yang stagnan, dan ancaman keberlangsungan hidup masyarakat dimasa depan.
Tanggung jawab lingkungan sudah seyogyanya  menjadi tanggung jawab bersama, maka kajian ini menjadi panjang karena korelasi dengan keberlangsungan hidup orang banyak.
Hari ini masyarakat Jayasari kecamatan Cimarga kabupaten Lebak sedang bertarung melawan Korporasi, meminta keadilan APH, dan Pemerintah kerangkanya menyoal lingkungan, sebelumnya Wadas menjadi Kasus pelanggaran HAM soalnya sama tentang lingkungan, lalu yang terbaru Kasus kebocoran sumber pendapatan paling rasional bagi pertumbuhan kas Negara yakni tambang Nikel menjadi hal yang perlu disoroti tatkala ditemukan kegiatan penyeludupan 5 juta ton Nikel yang di jual kepada Korporasi luar Negeri, semua berkaitan dengan eksploitasi lingkungan SDA.
Maka perlu kiranya digaungkan agenda yang berhubungan dengan lingkungan hidup sehingga menjadi arus pembahasan utama. Perlu adanya wisdom pemerintah sebagai upaya preventif dengan melakukan hilirasi komoditas dengan membuat Undang - undang terhadap tindak tanduk lingkungan tujuannya agar kekayaan alam Indonesia memberi nilai tambah di dalam Negeri, dan tidak salah eksploitasi.
Kesulitan Mengurai kejahatan lingkungan hidup menjadi faktor utama, tatkala hari ini gerakan akar rumput, arus bawah sampai pada pengaduan terhadap temuan-temuan kejahatan korupsi lingkungan hidup tidak pernah berakhir pada kulminasi hukum.
Siapa sebenarnya aktor kejahatan korupsi lingkungan hidup, sehingga mahasiswa, masyarakat sampai pada LSM sulit menembus tembok jeruji besi untuk penjahat SDA.
Penulis mengurai jika ada dugaan cawe-cawe dari unsur APH, birokrasi, dan stacholder terkait ikut dalam melancarkan kejahatan korupsi lingkungan hidup.
Sehingga penulis mengingatkan serta mengajak kepada seluruh elemen untuk mengamati dan terus menggalang kekuatan untuk menyuarakan fenomena hari ini sampai pada tataran aksi jalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H