Mohon tunggu...
Muhamad Hamka
Muhamad Hamka Mohon Tunggu... -

"Yang tertulis akan abadi"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Beye, Grasi buat Corby Banyak Mudharatnya?

26 Mei 2012   15:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:45 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) rupanya tak mau kalah kontroversi dengan Marzuki Alie. Pasalnya, langkah Pak Beye menggunakan hak konstitusinya (pemberian Grasi 5 tahun) kepada terpidana narkoba, Scahapelle Leigh Corby menuai kontroversi (pro-kontra) di kalangan masyarakat.

Langkah yang diambil Pak Beye ini tentunya mengejutkan banyak pihak. Mengingat pemerintahan SBY menetapkan narkoba sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime), sama seperti kejahatan korupsi dan terorisme. Dan kita semua pun tahu bahwa narkoba berkontribusi besar dalam merusak dan menghancurkan masa depan generasi muda.

Apapun alasanya, apakah itu alasan kemanusiaan, alasan diplomatic ataupun alasan yang lain, tetap tak bisa diterima dengan nalar sehat. Karena kejahatan narkoba sangat luar biasa mudharatnya. Sehingga ketika pemerintah memberikan toleransi hukuman terhadap terpidana narkoba, maka sama halnya dengan toleran dengan kemudharatan.

Memang dari sudut pandang konstitusi, pemberian Grasi kepada Corby merupakan wewenang Presiden. Tapi seyogianya wewenang tersebut harus ditimbang secara jernih akan maslahat dan mudharatnya. Dan bagi saya pemberian Grasi kepada Ratu Mariyuana (julukan Corby) lebih banyak mudharatnya.

Pertama, posisi diplomatik kita semakin rendah dimata Australia. Apalagi kalau betul sinyalemen bahwa Grasi buat Corby sebagai barter dengan nelayan Indonesia yang ditahan karena terdampar di Australia.

Kedua, ini merupakan catatan buruk. Karena ini merupakan pertama kali Presiden Indonesia memberikan Grasi kepada terpidana narkoba. Warga negara asing pula.

Ketiga, langkah SBY ini merupakan sebentuk inkosistensi yang seharusnya tak perlu terjadi, apalagi untuk kejahatan luar biasa.

Keempat, pemberian Grasi kepada Corby ini memperlihatkan dangkalnya kekuatan diplomasi Indonesia di dunia internasional.

Kelima, para bandar dan pemakai narkoba kian berjingkrak dan kegirangan, karena pemerintah toleran dengan kejahatan mereka.

Kita berharap cukup kali ini saja Pak Beye mengobral Grasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun