Mohon tunggu...
Muhamad Hamka
Muhamad Hamka Mohon Tunggu... -

"Yang tertulis akan abadi"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Janganlah Kamu Cari 4 Hal Pada Akhir Zaman?

30 Mei 2012   00:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:37 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar sejarah dan biografi tokoh-tokoh yang menggerakan sejarah adalah hal yang penting. Karena dari sana banyak mengalir nilai-nilai kebajikan dan kearifan. Salah satu tokoh bangsa yang gagasanya cukup mewarnai perjalanan bangsa Indonesia adalah KH. A Wahid Hasyim, ayah dari almarhum Gus Dur.
Kontrubusi mantan menteri Agama tiga periode ini sangat besar dalam perjalanan bangsa ini. Mulai dari kiprahnya di PPKI, dimana bersama dengan beberapa tokoh Islam lainya ia tak keberatan mencoret tujuh kata dalam Piagam Jakarta, berupa pernyataan yang menegaskan “menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.” Sikap ini menunjukan kualitas kenegarawanan KH. A Wahid Hasyim.
Kontribusi Wahid Hasyim yang tak kalah pentingnya juga adalah ide pendirian IAIN, Yayasan Perjalanan Haji dan hakim wanita di Peradilan Agama (PA). Beliau juga yang menggagas mempertemukan pendidikan Islam dan pendidikan umum di pesantren.
Ada satu hal yang membuat saya selalu ingat dengan tokoh ini. Yakni petuahnya yang sarat dengan kontemplasi. Menurut KH. A Wahid Hasyim, janganlah kamu mencari 4 hal pada akhir zaman, sebab kamu tak akan pernah menemuinya:
1) Janganlah kamu cari orang yang mengamalkan semua ilmunya, sebab kamu akan tetap bodoh.
2) Janganlah kamu cari makanan yang tak ber-syubhat, sebab kamu akan kelaparan.
3) Janganlah kamu cari teman yang tiada cacat-cela, sebab kamu akan terpencil seorang diri.
4) Janganlah kamu cari kerja yang tiada bercampur riya’ sama sekali, sebab kamu pasti tak akan beramal.

Petuah KH. A Wahid Hasyim ini patut untuk kita renung di tengah karut-marut kondisi bangsa ini. Meminjam wejangan Socrates, Hidup yang tak pernah direfleksikan adalah hidup yang tidak pantas dijalani.

Referensi: Buku=Nalar Kekuasaan Kaum Pergerakan (2008)
Harian Republika (3 Mei 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun