Sebelum deklarasi pasangan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa, Jokowi dianggap begitu perkasa oleh para pendukungnya untuk memenangkan pemilu presiden. Namun setelah deklarasi pasangan capres-cawapres, Prabowo-Hatta, konstelasi dan bandul politik pilpres mulai menampakan geliat yang menarik dan kompetetif.
Bergabungnya Partai Golkar menjadi kawan koalisi Gerindra, PPP, PAN, PKS dan PBB memperlihatkan bahwa Prabowo Subianto punya taji politik. Pernyataan para tokoh, pengamat bahkan kader Golkar sendiri sebelum Golkar berlabuh ke Prabowo, bahwa Golkar punya kecendrungan yang besar bergabung bersama PDIP, PKB, NASDEM, dan HANURA mendukung Joko Widodo-JK menjadi terpatahkan ketika detik-detik terakhir Partai Golkar justru nyalip masuk dalam barisan Prabowo-Hatta. Intusi bisnis dan politik Ical Bakrie sudah pasti melihat ada aura dan aroma kemenangan di pihak Prabowo-Hatta.
Tarian politik Prabowo kian ‘menyihir’ ketika dalam acara deklarasi pasangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Prof. Mahfud MD, mantan Ketua MK dan Capres PKB di daulat untuk menjadi Ketua Tim Sukses Prabowo-Hatta. Sementara beberapa hari sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Sirad, secara pribadi menyatakan dukungan kepadaa Prabowo. Dukungan dua tokoh terkemuka NU ini mematahkan klaim sepihak Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bahwa massa NU akan mengarahkan pilihan politik kepada Jokowi.
Daya magnetis ‘tarian politik’ Prabowo ini akhirnya mampu membelah kekuatan NU yang selalu di gadang-gadang oleh Cak Imin dkk. Tak berhenti sampai di sini saja, tarian politik Prabowo juga menyihir Raja Dangdut, Rhoma Irama yang di campakan oleh Cak Imin setelah menghisap ‘madu popularitas’ Rhoma hingga tandas. Rhoma menyatakan siap menjadi juru kampanye Prabowo-Hatta sebagaimana yang dikutip Okezone Com ‘Saya rasa sebagai kontribusi bisa dalam bentuk apa saja," kata Rhoma di kediamannya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2014).
Partai Demokrat yang memilih netral dalam Rapat Pimpinan Nasionalnya(Rapimnas) juga memperlihat signal dukungan secara tidak formal kepada Prabowo-Hatta. Presiden SBY yang natabene besan Hatta Rajasa dalam pertemuan tadi malam di Cikeas mengucapkan selamat kepada Prabowo-Hatta sebagai capres-cawapres. Bahkan menurut Prabowo Subianto, pertemuan dengan SBY tersebut mulai ada titik terang (Okezone, 20/5).
Hal ini semakin di pertegas dengan sikap petinggi Partai Demokrat yang menyatakan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta. Marzuki Ali, Ketua DPR yang juga salah satu lingkaran elit di Partai Demokrat mengatakan mendukung Prabowo-Hatta. Marzuki menyebutkan ‘Prabowo-Hatta, putaran sejarah bangsa. Abad 7 Sriwijaya berjaya, abad 14 Majapahit berjaya, abad 21 Sriwijaya dan Majapahit bersatu, Indonesia Jaya," jelas Marzuki kepada Okezone, Selasa (20/5/2014).
Sihir dari tarian politik Prabowo tidak berhenti sampai di sini. Tarian politik’ Prabowo juga berhasil membelah kekuatan politik Partai Hanura yang secara institusi sudah berkoalisi dengan PDI P, PKB, NASDEM mendukung Jokowi-JK. Salah satu elite Hanura, Hary Tanoe Soedibdjo yang merupakan Ketua Bapilu menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum partai Gerindra Fadli Zon, Senin 19 Mei 2014. Fadli Zon mengaku Minggu kemarin, Hary Tanoe bertemu dengan Prabowo di sebuah hotel di Jakarta. ‘Iya Pak HT akan bergabung, kemarin sudah ada pembicaraan,’ kata Fadli Zon di Rumah Polonia, tempat deklarasi pasangan Prabowo-Hatta (Viva News, 19/5).
‘Tarian politik Prabowo yang mampu ‘menyihir’ Partai Golkar dan para tokoh politik terkemuka ini merupakan penanda bahwa pilpres 2014 kian menarik, seru dan kompetetif, apalagi hanya berlangsung satu putaran. Kita tunggu saja, ‘tarian politik’ siapa yang paling punya daya pukau dan paling menyihir, Prabowo atau Jokowi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H