Mohon tunggu...
Repita Hadi
Repita Hadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya manusia biasa yang berlumur dosa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cermin

21 Agustus 2011   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rosulullah brsabda: "seorang mukmin adalah cermin bagi
mukmin yang lain (HR bukhori dlm mufrod,abu dawud).

Maknanya:

1. Bhw crmin brtugas menghias.

Demikian jg diharapkan seorang mukmin bersikap kepada saudaranya, menghiasi
saudaranya jika nampak keburukan, dgn nasehat & tausiah dengan
kelemahlembutan.
Dan hikmah crmin membuat seseorang akan
memperbaiki keburukan-keburukan orang yang bercermin didepannya.

2. Cermin tidak menyebarkan aib orang yang bercermin di depannya. Demikian juga
kepribadian seorang muslim. Tidak layak bagi seorang mukmin
menyebarkn aib dan kburukan saudaranya yang lain.
Rosul bersabda:
"Taukah kalian tentang ghibah? Para sahabat berkata:
Alloh dan Rosulnya lebih tahu. Rosul bersabda: kamu
menyebut-nyebut keburukan saudaramu.
"Alloh berfirman,"Dan hendaklah kalian jangan mengghibah antara yang satu dengan yang lainnya bahkan tidak layak seorang mukmin mengolok-olok mukmin yang
lainnya."
Firman Alloh yang lain meyebutkan:
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mengolok-olok satu kaum bahkan Rosul memberi keutamaan bagi orang yang menutupi aib saudaranya. Nabi
brsabda: barang siapa yang menutupi aib saudaranya maka Alloh akan
menutupi aibnya pada hari kiamat.

3. Cermin berinteraksi dengan dalil kepada semua orang. Dia tidak membedakan antara yang kaya dan yang miskin, jelek atau tampan, demikian juga diharapkan
seorang mukmin dalam bergaul.. Bersikap adil kepada semua orang dan tidak pilih kasih antara yang satu dengan yang lainnya.

Tapi ada perhatian pada sifat buruk cermin: dia terkadang
menampakkan keburukan-keburukan dari orang yang bercermin padahal orang
tersebut tampan dan cntik tanpa cela.Keburukan yang ditampakkan cermin itu disebabkan buramnya cermin itu. Bukan karena buruknya orang yang bercermin.. Maka hendaklah seseorang untuk tidak bersikap seperti cermin yang buram, memperlihatkan keburukan saudaranya padahal saudara adalah mukmin yang baik dan sopan, beradap.
Dia memperlihatkan keburukan saudara bukan karena keburukan dan ketidak bagusan saudaranya tapi karena dia sendiri yang buruk hatinya. Hatinya penuh iri dan dengki dan karena 2 penyakit itulah kebaikan saudara berubah menjadi keburukan baginya. Jika dia menjadi cermin maka lakukanlah tugas dengan baik dan jika menjadi orang yang bercermin dia juga harus melakukannya dengan baik.

Jika cermin itu retak?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun