Pengelolalan sampah dimasyarakat masih belum bisa menemui titik terang, berbagai cara telah dilakukan untuk mengelola sampah organik maupun anorganik. Salah satu cara yang digunakan untuk mengelola sampah, khususnya sampah anorganik yaitu dengan cara Ecobrick.
Kelompok KKN 126 Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung meluncurkan program pengelolan sampah anorganik. Program ini dilaksanakann di SDN Cijagra 01, 02, dan 03 desa Mekarpawitan kecamatan Paseh kabupaten Bandung, dengan target utama anak-anak sekolah kelas 4, 5 dan 6. Aacara ini dihadiri oleh perangkat desa, guru-guru dan mahasiswa KKN pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Sosialisasi awal program Ecobrick telah dilaksanakan pada Senin, 12 Agustus 2024. Artinya ada waktu dua minggu untuk anak-anak mengumpulkan sampah anorganik yang telah dibersihkan dan dikeringkan. Hasil ecobrick yang telah dikumpulkan, kemudian diperlombakan antar kelas untuk melihat mana yang paling banyak dan kreatif dalam mengelola Ecobrick.
Firman Fitriana, selaku penanggungjawab program Ecobrick di SDN Cijagra 01, 02 dan 03 menjelaskan, Ecobrick merupakan sebuah metode pengelolaan sampah plastik yang tidak bisa atau sulit untuk terurai. Firman menuturkan bahwasanya sampah anorganik bisa dibuat menjadi sebuah karya kerajinan, dengan cara memasukan plastik bekas yang sudah dicuci dan dipotong-portong kedalam botol plastik hingga padat.
"Saya berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan tidak hanya menjadi aktivitas sesaat, tetapi juga menjadi langkah awal yang positif dalam membangun kebiasaan baik untuk mengelola sampah dengan bijak, semoga ade-ade sekalian dapat terus melanjutkan kebiasaan ini di rumah dan lingkungan sekitar," ungkap Firman.
Pihak sekolah pun menyambut baik program Ecobrick ini, Dedeh Sukaesih selaku Kepala sekolah SDN CIjagra 02 dan 03 mengatakan bahwa dengan diadakannya program Ecobrick oleh mahasiswa KKN, diharapkan anak-anak bisa terbiasa untuk lebih peduli dengan kebersihan lingkungan. Tak hanya itu, Dedeh berharap semua guru SDN Cijagra bisa melanjutkan program ini, agar sampah yang ada disekitar dapat didaur ulang dengan baik.
"Anak-anak coba kepedulian pada kebersihan lingkungannya bukan hanya ketika ada kakak KKN saja, tapi wajib berkelanjutan dan dimanapun tempatnya kebersihan wajib dijaga," pungkas Dedeh.