Gunung Tambora atau Tomboro adalah sebuah gunungapi aktif (stratovolcano) yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Gunung ini berada di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat-laut) dan Kabupate Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat-laut dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara).
Gunung Tambora pernah meletus dahsyat pada 10 April 1815, aktivitas vulkanik gunung Tambora mencapai puncaknya sehingga Gunung Tambora meletus dalam skala tujuh menurut Volcanic Explosivity Index (VEI). Tinggi gunung yang awalnya 4.000 meter diatas permukaan laut (mdpl) menjadi 2.850 mdpl.Â
Letusan Gunung Tambora menjadi letusan terbesar dan letusannya terdengar hingga pulau Sumatra (berjarak lebih dari 2,000 km). Abu vulkanik jatuh di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan Gunung Tambora pada saat itu menyebabkan bencana alam dan menghasilkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000-12.000 orang di antaranya langsung terkena letusan tersebut.
Letusan Gunung Tambora menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun Tanpa Musim Panas karena perubahan cuaca yang drastic terjadi di beberapa Benua.Â
Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di belahan utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19. Lebih lengkapnya, inilah yang dialami Negara-Negara lain juga di Indonesia #GaraGaraTambora :
SUMBAWA, LOMBOK DAN BALI
Bencana kelaparan 3-5 tahun, tanah tidak bisa ditanamai karena tercemar abu vulkanik
AMERIKA SERIKAT
Terjadi eksodus ke pantai barat dikarenakan banyak cuaca buruk yang datang melanda, pantai timur mendorong pengungsian penduduk besar-besaran kea rah barat.Â
Krisis ekonomi 1819, produksi pertanian merosot, kurang lebih 100 Bank Amerika tutup/ gulung tikar, krisis ini dikenal sebagai "The Great Economic Depression". Negara bagian baru berdiri seperti Alabama, Illinois, Indiana, Kentucky dan Missouri.