Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Agroekologi, Menata Sistem Pangan Berkelanjutan dari Kekuatan Lokalitas

15 Juli 2023   12:07 Diperbarui: 22 Juli 2023   02:30 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para buruh penggarap melewati tanaman ubi yang digarap bersama-sama di salah satu lahan di wilayah Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/9/2020). (KOMPAS/Rony Aroyanto Nugroho)

Apa itu agroekologi? 

Secara terminologi (istilah dan penggunaan kata-kata khusus yang digunakan dalam suatu disiplin ilmu, bidang, atau bahasa tertentu), bahwa agroekologi merupakan istilah gabungan dari "agro" (pertanian) dan "ekologi" (lingkungan), di mana hal ini menggambarkan pendekatan pertanian berkelanjutan dengan fokus pada interaksi dan keselarasan dengan ekosistem. 

Ekosistem di sini adalah sistem alami yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungan fisik yang saling berinteraksi di suatu wilayah tertentu. 

Jenis ekosistem pun beragam, seperti hutan hujan Ttropis (kaya akan keanekaragaman hayati dan iklim lembap), hutan tropis kering (curah hujan yang lebih rendah, beradaptasi dengan musim kering dan basah), hutan mangrove (tumbuhan yang tumbuh di wilayah pasang surut, dan kaya akan keanekaragaman hayati laut dan daratan), rawa (tanah yang tergenang air secara periodik, ada potensi flora dan fauna untuk keseimbangan alam), serta lahan pertanian dan perkebunan secara luas. 

Sebenarnya masih banyak ekosistem lainnya seperti sabana, laut, pesisir, hingga jenis-jenis hutan lainnya. 

Agroekologi secara lengkap mencakup disiplin ilmu yang mempelajari interaksi sistem pertanian dengan lingkungan alamnya. Di mana segala unsur hidup dan non-hidup di sekitar kita, memberikan sumber daya, habitat, dan layanan ekosistem penting bagi kehidupan dan keberlanjutan manusia. 

Perlindungan dan pelestariannya jika kritis maka dampak-dampak ekologis baik berupa kerusakan, bencana, dan kepunahan secara historis sudah pernah terjadi. 

Agroekologi menjadi pendekatan holistik yang bertujuan menciptakan pertanian berkelanjutan, ramah lingkungan, dan produktif. Prinsipnya meliputi diversifikasi dengan penggunaan polikultur sendiri merujuk pada praktik-praktik menanam beberapa jenis tanaman secara bersamaan di lahan yang sama,

Diversifikasi ini akan meningkatkan keanekaragaman dan produktivitas pertanian secara alami dan memberikan jeda pada rotasi tanaman, serta mengurangi bahan kimia sintetis seperti pestisida dan pupuk buatan lainnya bahkan hampir tidak memerlukan pupuk karena kebutuhannya sudah terpenuhi. 

Keterlibatan Masyarakat dan Lingkungan 

Sumber gambar: dokumentasi pribadi 
Sumber gambar: dokumentasi pribadi 

Agroekologi juga fokus pada pengelolaan sumber daya alam, seperti air dan tanah, untuk mencapai keseimbangan ekosistem. Adanya keterlibatan petani dan masyarakat lokal diutamakan dalam pengambilan keputusan dan penerapan pengetahuan lokal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun