Kapulaga (Elettaria cardamomum), rempah dari benua asia, dan tersebar sampai ke Indonesia. Rempah-rempah ini memiliki aroma dan rasa khas yang jika dimanfaatkan untuk keperluan : minyak gosok, minuman, dan bumbu akan memberisakan rasa hangat namun tidak menyengat, dimana efeknya menenangkan.Â
Mayoritas secara turun-temurun dan dampak migrasi komoditas dan kebiasaan digunakan dalam masakan dan minuman. Manfaat kesehatan lain populer sebagai : Â antioksidan, anti inflamasi dan anti depresan.Â
Antioksidan adalah senyawa yang melawan radikal bebas, melindungi sel-sel tubuh. Ditemukan dalam makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah. Berfungsi untuk membantu mencegah kerusakan sel, mengurangi risiko penyakit degeneratif, seperti kanker dan penyakit jantung. Antioksidan penting untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh yang optimal jika diolah secara tepat.Â
Anti inflamasi adalah zat atau substansi yang mengurangi atau mencegah peradangan dalam tubuh dengan meredakan nyeri dan pembengkakan.
Antidepresan digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan suasana hati lainnya yang bekerja dengan meningkatkan ketersediaan neurotransmiter (Neurotransmitter adalah zat kimia yang mengirim sinyal di antara sel saraf di sistem saraf pusat dan perifer) seperti : serotonin (neurotransmiter yang berperan dalam regulasi suasana hati, tidur, nafsu makan, dan fungsi kognitif dalam sistem saraf manusia) dan norepinefrin (neurotransmiter dan hormon stres yang berperan dalam respons ketika stress/stressor serta regulasi tekanan darah) dalam otak dengan tujuan utama : meredakan gejala depresi, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas individu dari gangguan mental.
Data penyebaran kapulaga jika melihat sebaran BPS tahun 2021, populer di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Kapulaga sering menjadi jajaran kelompok rempah-rempah yang memiliki nilai jualnya yang tinggi karena banyak digunakan terutama untuk minuman dan tambahan lainnya.Â
Secara historis jika membaca tulisan P.N Ravindran (seorang periset rempah dari instansi India) yang berjudul The Genus Elettaria maka kapulaga ini bisa sampai ke wilayah Asia lain karena adanya perdagangan dan transaksi pertukaran komoditas yang melewati hindia belanda yang dibawa dari India bahkan Sri Lanka serta aktivitas kolonialisme mempengaruhi komoditas ekportir pada masanya, penanaman kapulaga bisa cocok di Indonesia karena kecocokan tanah yang lembab dan tidak kering serra banyaknya kayu, maka kapulaga akan subur dan berkualitas baik. Pantas saja jika ada area kayu mahoni banyak sekali tanaman kapulaga yang tumbuh dan subur. Saat ini kapulaga menjadi komoditas yang memiliki nilai historis dan ekonomi yang bisa bersaing dengan komoditas rempah-rempah lainnya selain kebutuhan acara-acara ekspresi budaya, keterkaitan minuman tradisional yang menghangatkan (biasanya wedang) tetap memerlukan kapulaga, bahkan tidak sedikit masakan berkuah nan bersantan dari Indonesia menambahkan kapulaga selain jahe dan kencur, selain sebagai penyedap, kontribusi nilai gizi dari kapulaga membantu sebagai terapi yang mengurai menjadi relaksasi dari stressor dalam tubuh.Â
Sudah pernah menikmati minuman yang ada kapulaganya ?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H