Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Melupakan Tradisi Merawat Alam: Sumber Air Minum Tercemar dan Air Berbayar

7 Juli 2023   10:18 Diperbarui: 14 Juli 2023   03:45 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Renungan Tentang Kebutuhan Dasar Kehidupan

Bersyukurlah bagi para penduduk yang bisa menikmati sumber air tanpa cemaran, bahkan memiliki akses air minum yang bisa langsung minum dari kran-kran di perumahan yang sudah difasilitasi dengan bayaran yang pastinya tidak murah. 

Jika dilihat di Kabupaten Tasikmalaya ada yang namanya kebiasaan ngisikan beas di sunge (mencuci beras di ujung sungai dimana itu adalah mata air yang bersih yang difungsikan untuk : diambil mata airnya untuk minum, mencuci beras, dan kebutuhan pangan lainnya). 

Hingga saat ini masih sering dilakukan, dengan hal begini walaupun di pedesaan biaya-biaya kebutuhan hidup seperti air bersih itu disediakan alam dan dapat diolah serta dimanfaatkan.

Tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk filtrasi atau menyaring mendapatkan air bersih untuk layak minum karena hal ini berjalan turun-temurun. 

Walaupun ada banyak ketabuan diterapkan namun hal ini masih cukup bisa dipahami semata-mata melindungi cemaran yang terjadi, terlebih jika banyak perlikau-perilaku sepele seperti membuang sampah ke pinggiran sungai karena sudah banyaknya sampah rumah tangga dan tidak tertangani karena konsumsi yang banyak.

Maka kemalasan akan timbul, dari mulai malas memilahnya, malas mengurusinya karena sudah tidak ada waktu dan memang selepas bekerja.

Tubuh ini akan terasa lelah, sedangkan tanggung jawab kelestarian lingkungan selalu tidak ada upahnya kalau bukan dari kesadaran diri sendiri dan kekompakkan bermasyarakat untuk tetap menjaga lingkungan.

Karena ada akumulasi harga kebutuhan yang jika dinominalkan, para petugas kebersihan pun datangnya tidak setiap hari dengan sumber daya manusia yang terbatas.

Bahkan sampah-sampah rumah tangga yang tidak tertampung akan dibiarkan di beberapa tempat agar bisa ditarik ke Tempat Pembuanan Akhir walau sudah berhari-hari dan sudah menimbulkan berbagai aroma dari sampah-sampah warga. 

Fungsi Air 

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun