Cendawan atau jamur sering terlewatkan menjadi pembahasan serius, namun keberadaannya bisa menambah manfaat fungsional bahkan jamur termasuk kategori pangan fungsional.Â
Menurut Guru Besar Teknologi Pangan Universitas Udayana I Ketut Suter, Pengertian Pangan Fungsional adalah :Â
Pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Ilmu jamur sendiri disebut dengan mikologi.Â
Mikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu mykes artinya jamur atau cendawan dan logos yaitu ilmu.Â
Tentu saja jika ditelusuri sejarah singkatnya jamur ini berasal dari cabang pengetahuan ilmu botani (tumbuhan), ahli jamur yang paling terkenal di dunia tumbuhan adalah Heinrich Anton de Bary dari Jerman yang meneliti sistematika jamur sekaligus Bapak Fitopatologi (ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan), kontribusinya dalam mempelajari dan meneliti jamur menambah pengetahuan pada bidang biologi.Â
Jamur pun tidak selamanya beracun dan tidak semua jamur bisa menjadi komoditas pangan, itulah pentingnya ilmu jamur atau mikologi, dengan mempelajari ini seorang individu akan paham dengan ekosistem jamur mana yang beracun, mana yang memberikan gizi yang bermanfaat bagi konsumsi manusia.Â
Fungsi Ekologis JamurÂ
Pentingnya jamur bagi ekologi karena peran jamur sebagai pemecah biomolekul (molekul di dalam tubuh organisme yang berperan penting dalam satu proses biologis tertentu atau lebih, seperti pembelahan sel, morfogenesis (proses pertumbuhan sel menjadi jaringan dan seterusnya), atau perkembangan. Molekul sendiri adalah penyusun unsur.Â
Biomolekul inilah yang akan membawa keseimbangan bagi ekologi karena jamur berperan sebagai penyeimbang siklus karbon global yang dapat mengembalikan karbon yang ada di atmosfer ke organisme hidup, fotosintesis, dan respirasi.Â