sumber gambar : Disney moviesÂ
Ratatouille dibacanya ratatui atau dalam bahasa indonesianya ratatoli adalah makanan tradisional khas Perancis dengan kategori Cuisine provenale (wilayahnya) yang memiliki komposisi sayur-sayuran yang dipanggang. Bahan ratatouille utamanya adalah terong, mentimun atau bisa juga zucchini, paprika, tomat, bawang putih, daun salam, bawang merah dan minyak zaitun yang disajikan melingkar dengan ditambah bumbu (biasanya ditambahkan penambah rasa atau thyme).
Ada yang menarik tentang film dan makanan, dimana makanan tradisional ini dibuat film sehingga akan lebih mudah diterima oleh berbagai penonton, dimulai anak-anak sampai orang dewasa tentu saja bisa menonton film animasi ini dengan cerita film yang sederhana. Film ini film tahun 2007 produksi Pixar, mengisahkan seekor tikus bernama Remy yang punya pemikiran berbeda dengan tikus-tikus lainnya, Remy memiliki cita rasa dan penciuman yang bagus dengan tikus-tikus lainnya, Remy mengerti mana makanan busuk dan bukan. Dan Remy menyukai makanan yang diolah. Bayangkan itu tikus bisa gitu ya ?Â
Suatu hari Remy dan keluarga tikus melarikan diri dari rumah manusia yang ditempati karena pemilik rumah ketakutan dengan tikus yang ada dan mengusir tikus-tikus ini, diantaranya Remy dan keluarganya, mereka pun berhamburan pergi menuju saluran air dan berpisah, sehingga Remy sudah tedampar di perkotaan Prancis dengan pemendangan menara Eiffel. Remy pun punya memori bagus terhadap makanan karena selama di rumah manusia yang mengusirnya, Remy sering menonton acara televisi acara masak-memasak yang dibawakan oleh Chef Auguste Gusteau, namun chef ini meninggal setelah reputasi restorannya menurun karena seorang Kritikus makanan bernama Anton Ego dimana karena penilaian tidak baik terhadap restorannya. Chef Auguste Gusteau yang selalu memberi motivasi pada penonton bahwa :Â
"Siapapun bisa memasak"
Remy pun ingat perkataan chef itu, dan bertemulah di dapur restoran milik Chef Auguste Gusteau, singkat cerita Remy bertemu Linguini anaknya Chef Auguste Gusteau yang mulai bekerja di restoran sebagai Office Boy, namun karena Linguini menyatakan anaknya Chef Auguste Gusteau, pihak restoranpun menerimanya karena surat wasiat ibunya Linguini. Masalahpun terjadi ketika Linguini menambahkan berbagai bahan yang salah pada sup yang akan disajikan oleh restoran, dan Remy melihat kelakuan Linguini yang gegabah, dengan sigap Remy pun menambahkan berbagai rempah-rempah untuk menyeimbangkan rasa, ketika kepala chef mengetahui bahwa sup itu akan gagal, semuanya pun panik karena sup sudah terhidang di meja konsumen. Dan, tidak disangka bahwa konsumen menyukai sup itu dan memesan kembali dan jadilah sup Linguini yang dibantu Remy menjadi hidangan favorit, restoran chef Auguste Gusteau kembali terkenal. Ini berkat Remy.Â
Hari berlalu, Remy dan Linguini menjadi sahabat yang saling membantu, karena Linguini memang tidak bisa memasak, namun Remylah yang berperan dalam menghidangkan masakan ini, dibalik topi chef nya Linguini. Sampai pada suatu hari reputasi restoran ini sampai ke Anton Ego kembali seorang kritikus masakan terkenal yang memberi rating buruk dahulu pada restoran chef Auguste Gusteau dan mendatangi restoran ini, semuapun panik. Namun Remy dan Linguini menyajikan Ratatouille sehingga Anton Ego pun merasakan kenikmatan sederhana dari masakan tradisional ini yang sudah lama tidak dicicipinya sedari kecil. Sontak Anton Ego pun kaget ingin bertemu dengan chefnya, namun faktanya Anton Ego harus menerima bahwa Seekor tikuslah yang memasak Ratatouille untuknya, Linguini pun menceritakan kebenarannya jika yang memasak hidangan Ratatouille adalah tikus. Ya, tikus kecil yang memiliki potensi memasak dan terinspirasi dari Tayangan Televisi Chef Auguste Gusteau dan meyakini bahwa siapapun bisa memasak, termasuk seekor tikus sekalipun.Â
Setelah menyimak film ini, rasanya Indonesia dengan potensi berbagai masakan, hidangan, kudapan, jenis makanan dan minuman ditambah kekayaan budayanya jika dibahas tidak akan ada habisnya, jarang disosialisasikan dengan film animasi yang mudah disampaikan dan nyaman disimak. Misal saja pemerannya dibuat dengan nama-nama dari suku batak, suku jawa, suku sunda, suku asmat, dll. Kemudian latar tempatnya bisa di beberapa lokasi seperti borobudur, pura besakih, monumen nasional, bahkan di beberapa taman makam pahlawan, jenis masakannya bisa ayam betutu, pecel siram, aneka kue-kue tradisional. Dan ini yang dinamakan digitalisasi karya, mengangkat kembali kebudayaan dengan media yang lebih kreatif dan memiliki nilai seni dalam karya sehingga budaya itu bisa dinikmati dan akan selalu melekat.Â
Cuplikan tangkap layar ketika menonton kembali film Ratatouille yang sudah bisa diakses pada kanal
sumber gambar : Disney moviesÂ