Mohon tunggu...
Nimas Ayu Kirana
Nimas Ayu Kirana Mohon Tunggu... -

sastra adalah bahasa. bahasa butuh media. media butuh massa. massa adalah anda semua.. .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak untuk Solandra

16 Januari 2014   00:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kusebut kembali kaopun, kekasih...

Langit dimana berakhir setiap pandang, bermula kepedihan rindu itu.

Ku tibatiba tengadah ke langit,

G..Sepi..

N

O

S

O

K

BUMI berpayung megamega. Tak ada burungburung diudara. Hanya kepaknya yang memanggil, seakan lebih bisu dari pusara ini.

Katakata adalah bayangan kenyataan.

Tak ada yang lebih sepi dari membacakan puisi untukmu kepada bayangmu.

Tak ada yang lebih tibatiba dari kepergianmu.

Itulah rahasia yang tertinggal dimanamana.

Kutunaikan rindu itu, rindu yang diamdiam tumbuh dari tunas yang tak kita tau dimana letak menanam kecambahnya..

Sekartajidua,

01: 00

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun