Mohon tunggu...
Reny Payus
Reny Payus Mohon Tunggu... -

Membaca Saja Aku Sulit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencandu Rindu, Mencandu Kamu

26 Juli 2011   19:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa mu, malam malam panjang selalu seperti gencatan senjata yang melankolis. Memoar dirimu terlalu bersemangat mengguncang batin, membuat bulir bulir air mata menggelinding bersatu membentuk lapisan air di permukaan wajah.

Aku rindu melihat bayangku yang tertawa di bola matamu dan senyum yang merekah di sudut bibirmu.

Aku rindu membenamkan diri di dada dan lengan kokohmu. Merasakan melodi yang mengalun dari jantungmu.

Aku rindu sapuan lembut bibirmu yang menyapa bibirku. Lidahmu menyejukkan mulutku.

Aku rindu helaian nafasmu yang menggelitik leher dan meremangkan seluruh roma di tengkukku.

Aku rindu setiap inci dari dirimu.

Kembalilah, hapus jejak jejak aliran air di pipi ini dan biarkan aku merasakan hangatmu lagi.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun